Radarkepahiang.bacokoran.co - Meski tidak mendapatkan alokasi dana alokasi khusus atau DAK untuk mendukung infrastruktur pertanian, namun Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Dinas Pertanian memastikan pada tahun anggaran 2024 ini para petani mendapatkan program guna mendongkrak produktivitas pertanian padi.
Kepala Dinas Pertanian Ir. Taufik menjelaskan, bahwa pada tahun 2024 ini seluas total 2.000 hektare (Ha) para petani sawah akan mendapatkan bantuan benih padi berkualitas dari pemerintah pusat.
Selain padi, program ketahanan pangan lainnya adalah pendistribusian benih jagung seluas 1.600 Ha. Tidak hanya benih, dijelaskan Taufik para petani juga akan mendapatkan bantuan pupuk dilengkapi sarana dan prasarana alat mesin pertanian.
"Terkait pendistribusiannya kita masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat, yang jelas mudah-mudahan alokasi bantuan benih padi dan jagung terrealisasi pada tahun ini," kata Taufik.
Dijelaskan Taufik, bantuan benih tersebut bersumber dari Kementerian Pertanian. Bantuan tersebut diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan benih padi petani di daerah ini. Pihaknya berharap, pemerintah dapat mengupayakan bantuan benih padi tersebut untuk memenuhi target luas tanam pada musim tanam periode pertama.
Usulan 2.000 Ha bantuan benih padi dari pemerintah pusat itu, dijelaskan Taufik dikarenakan bantuan benih saat ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan benih padi petani di Kabupaten Kepahiang.
"Kita terus berupaya untuk mendongrak produktivas padi dan jagung di Kabupaten Kepahiang dengan mengusulkan sejumlah bantuan ke pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pertanian," jelas Taufik.
Usulan tersebut, lanjut Taufik dalam mewujudkan pembangunan pertanian tahun 2024 yang mampu melahirkan sektor pangan yang kuat dan adaptif terhadap tantangan yang semakin beragam. Penguatan sektor pertanian diharapkan sekaligus mampu mengendalikan inflasi utamanya pangan guna menghadapi krisis pangan dunia.
Kementerian Pertanian dijelaskan Taufik, melakukan program penguatan pangan secara masif melalui beberapa langkah strategis. Pertama, mengidentifikasi komoditas pangan yang tepat dalam menghadapi krisis pangan dunia serta fokus mendorong pengembangannya.
"Kedua, adalah fakta bahwa lahan pertanian semakin menyusut karena alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian. Hal ini dinilai dapat menjadi ancaman nyata ketahanan pangan, apabila tidak dibarengi dengan upaya menggenjot produksi," ujar Taufik.
Disisi lain, lanjut Taufik upaya pemerintah adalah mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian. Yakni, Kementerian Pertanian mendorong pengembangan inovasi dan teknologi pertanian untuk mendongkrak produktivitas tani di daerah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Peran Kementerian Pertanan adalah untuk mendorong partisipasi aktif petani dalam mencapai swasembada pangan seraya meningkatkan kesejahteraan petani, disamping dalam upaya mendongrak produktivitas pangan nasional, maka dorongan berbagai inovasi juga diimplementasikan di daerah.
"Peningkatan pendapatan petani khususnya petani tanaman pangan merupakan salah satu tujuan pemerintah dalam membangun pertanian, kebijakan dan program Kementerian Pertanian memfokuskan pada peningkatkan produksi berbasis teknologi dan korporasi untuk penguatan ketahan pangan," jelas Taufik.
Ia melanjutkan, dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani, dibangun sinergisitas tindakan dengan membentuktim peningkatan pendapatan petani. Sasarannya adalah petani padi, kemudian hal ini menjadi sangat penting karena untuk menambah usaha rumah tangga petani.
"Harapannya hal tersebut dapat mendukung pengembangan pertanian, yaitu dengan penggunaan bibit unggul, ketersediaan pupuk, dan alat mesin pertanian yang memadai. Agar petani juga dapat membuat pupuk sendiri, terutama pembuatan pupuk organik dengan tujuan mengurangi penggunaan pupuk kimia," tutup Taufik.