Akibat Longsor, Jalan Pensiunan-Kampung Bogor Semakin Membahayakan

Jumat 01 Mar 2024 - 20:45 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Radarkepahiang.bacakoran.co - Guyuran hujan di wilayah Kabupaten Kepahiang membuat jalan Pensiunan-Kampung Bogor semakin membayakan lantaran longsor. Namun sangat disayangkan, jalan tersebut belum tersentuh perbaikan. Saat ini kondisi longsor semakin melebar. 

Buktinya, selama ini masih ada tanda sebagai informasi bagi pengendara kendaraan bahwa di lokasi itu longsong, kini tanda tersebut sudah tidak ada lagi. Tanda yang dimaksud seperti pagar, kini sudah terjun ke dasar jurang dengan kedalaman puluhan meter akibat longsor susulan.

Jalan Pensiunan-Kampung Bogor yang longsor berada tepat di belakang SDN 15 Kepahiang Kecamatan Kepahiang. Longsor tidak hanya mengancam jalan lintas, tapi juga mengancam bangunan sekolah yang berada tidak jauh dari sana.  

"Selama inikan kita pasang pagar, sebagai tanda jika ada longsor di sini. Tapi sekarang pagar yang sebelumnya kita pasang sudah hilang terjun ke jurang.

BACA JUGA:Jelang Arus Mudik, Pemasangan Bronjong dan Pengaspalan Jalan Liku 9 Dikebut

Karena tanahnya terus terkikis longsor kecil susulan. Jadi sekarang sudah tidak ada jarak antara aspal dengan longsor," ungkap Kanedi warga setempat kepada Radarkepahiang.bacakoran.co, Jumat 01 Maret 2024. 

Menurutnya, jika belum ada juga sentuhan perbaikan oleh Pemkab Kepahiang melalui OPD terkait, besar kemungkinan longsor semakin melebar mengikis badan jalan dan membahayakan bangunan sekolah dan rumah warga setempat. 

"Yang sudah pasti itu, sangat membahayakan pengendara yang melintas. Apabila tidak dilakukan perbaikan sesegera mungkin, maka lama kelamaan longsor semakin membesar, dampaknya badan jalan dan pemukiman masyarakat. Apalagi lokasi longsor ini di jalan menikung dan menurung, serta tidak ada lampu penerangan jalan pada malam hari," sampai Kanedi. 

Dia melanjutkan, jalan tersebut dilintasi oleh pengendara setiap harinya, baik itu sepeda motor maupun mobil. Masyarakat minta Pemkab Kepahiang untuk segera melakukan penanggulangan sebelum jalan lonsor itu memakan korban.  

"Jangan sampai setelah ada korban, barulah dilakukan penanggulangan. Karena longsor ini sudah sangat lama terjadi tapi belum ada penanggulangan sama sekali," sesal Kanedi. 

Sementara itu, sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang sudah melakukan pengecekan terhadap longsor tersebut. Informasi dari BPBD Kepahiang, dari hasil pengecekan yang dilakukan, panjang longsor mencapai 8,3 meter dengan ketinggian hingga 20 meter. 

BACA JUGA:Diterjang Longsor, 2 Rumah Warga Desa Cinta Mandi Rusak

Selain itu, longsor yang terjadi sudah memakan jalan kisaran 0,5 meter. Versi BPBD Kepahiang, langkah tindaklanjut yang dilakukan sudah dilaporkan ke BNPB dengan harapan bisa ditindak lanjuti. Namun sejauh ini belum ada kepastian dari BNPB, kapan jalan tersebut akan diperbaiki.

Sedangkan pada tahun 2024 ini, mengandalkan hibah BNPB Rp 29,9 miliar, BPBD Kepahiang akan melakukan pembangunan pelapis tebing, pelat deker, dan jembatan. Pembangunannya tersebar di 6 titik yakni di wilayah Kecamatan Kepahiang, Kecamatan Seberang Musi, dan Kecamatan Bermani Ilir.

Untuk di Kecamatan Kepahiang ada 4 titik pembangunan pelapis tebing. Lokasinya di Desa Karang Endah, Desa Taba Tebelet, Desa Pelangkian, serta di wilayah Sidodadi. Kemudian di wilayah Kecamatan Seberang Musi di Desa Benuang Galing yakni berupa plat duiker. Terakhir di Kecamatan Bermai Ilir berupa jembatan di Desa Keban Agung.

Kategori :