Sekadar informasi, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi serta penyakit. Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal.
Sementara penyebab HIV, bisa melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu dia tertular.
Untuk kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi HIV di antaranya orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, sering membuat tato atau melakukan tindik, serta orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
Untuk gejalanya terdapat beberapa tahapan.
Tahap pertama, tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun. Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan. Timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.
Gejala kedua, umumnya tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun namun virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain. Tahap ketiga, daya tahan pengidap rentan sehingga mudah sakit dan akan berlanjut menjadi AIDS.