Radarkepahiang.bacakoran.co - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si menyebut proses perawatan atau docking Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Pulo Tello yang melayani penyeberangan ke Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara selesai dilaksanakan.
"Untuk proses docking KMP Pulo Tello sudah selesai, tinggal dilakukan pengecakan terakhir atau finalisasi terkait layak tidaknya untuk operasi yang dijadwalkan Sabtu (16 Maret 2024), " tutur Bambang saat diwawancarai pada Kamis, 14 Maret 2024.
Ia menyebut, kemungkinan tidak ada persoalan lagi dan KMP Pulo Tello sudah bisa beroperasi secara normal pasca docking yang dimulai sejak akhir Januari 2024 lalu.
"Kemungkinan besar tidak ada persoalan dan bisa dioperasikan," imbuh Bambang.
BACA JUGA:Awal Maret Gubernur Pantau Enggano
Selain KMP Pulo Tello, Bambang mengatakan untuk kapal perintis yang biasa melayani penyebrangan ke Enggano yakni Kapal Perintis (KP) Sabuk Nusantara telah berganti menjadi Kapal Perintis MH. Thamrin. Pergantian operasional kapal perintis ini merupakan salah satu proses pembaruan kontrak.
"Pada Selasa tanggal 15 Maret 2024 lalu, kita jajaran Dishub Provinsi secara bersama-sama melakukan pengecekan di lokasi kapal MH Thamrin dan KMP Pulo Tello. Secara fisik dan teknis kedua kapal tersebut siap berlayar ke Pulau Enggano melayani penyebrangan masyarakat," papar Bambang.
Dan untuk jadwal juga tidak ada perubahan yakni beroperasi pada hari Selasa dan Jumat.
"Memang sebelumnya ada sedikit keterlambatan baik kapal maupun pesawat. Karena memang untuk lelang dan subsidi kewenangannya ada di kementerian dan itu ada molor atau keterlambatan sekitar 2 minggu. Tapi sekarang sudah clear dan tidak ada persoalan," ungkap Bambang.
Lebih jauh, selain KMP Pulo Tello yang masih akan dilakukan pemeriksaan akhir, kapal MH Thamrin sendiri belum bisa beroperasi hingga beberapa hari kedepan lantaran adanya kondisi cuaca buruk prakiraan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
"Kapal perintis MH Thamrin sampai tanggal 16 Maret 2024 belum bisa beroperasi karena rekomendasi BMKG kondisi cuaca buruk. Jadi kita imbau dan informasikan kepada masyarakat untuk memaklumi bahwa kapal bukan tidak bisa berlayar atau tidak mau berlayar, tapi karena dari BMKG memberikan warning bahwa sampai dengan 16 Maret kondisi gelombang laut sedang tinggi, jadi untuk sementara tertunda. insyaallah setelah tanggal 16 bisa berjalan normal," jelas Bambang.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Beasiswa Khusus di UGM Bagi Pelajar Enggano
Disisi lain, Bambang menyebut untuk transportasi udara ke Pulau Enggano menggunakan maskapai Sushi Air juga telah beroperasi sejak 12 Maret 2024 lalu.
"Selama docking transportasi melalui udara dengan pesawat Sushi Air tetap berjalan. Terjadi kekosongan itu lebih kurang sekitar satu bulan. Tapi memang untuk Sushi air agak lama karena kewenangan lelang dan pengadaannya ada di kementerian," demikian Bambang.