Radarkoran.com - Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperkop UKM) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu menilai jika pembelian gas elpiji 3 Kg dengan menggunakan barcode, merupakan solusi terbaik untuk menghentikan kecurangan.
Di antaranya menghentikan aksi penimbunan yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum dan penjualan gas bersubsidi tersebut kepada yang bukan berhak.
Lantaran penggunaan scan barcode ini akan terdata langsung ke Pertamina dan akan menjadi tolak ukur bagi para pangkalan untuk melakukan distribusi ke masyarakat.
Ini disampaikan oleh Kepala Disperkop UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos. Dijelaskannya penggunaan barcode saat membeli gas elpiji 3 Kg dapat meminimalisir aksi curang yang dilakukan oleh oknum tertentu.
"Memang penggunaan barcode saat membeli gas Elpiji 3 Kilogram atas gas elpiji bersubsidi itu adalah solusi terbaik. Misalnya di dalam satu hari 1 barcode hanya bisa ditukar oleh 3 tabung, jika sudah 3 kali menukar maka mau di bawa ke pangkalan manapun tidak akan bisa lagi, lantaran sudah maksimal," papar Dalos kepada Radarkoran.com, Kamis 28 Maret 2024.
BACA JUGA:Bulan Ramadan Gas Elpiji Langka, Ini Perintah Bupati Hidayattulah, Tegas!
Meskipun demikian lanjut Dalos, regulasi terkait penggunaan scan barcode untuk pembelian gas elpiji 3 Kg ini belum ada pembahasan lebih lanjut. Lantaran sejauh ini pemerintah masih menggunakan pembelian drngan melampirkan KTP.
"Belum tahu kapan akan diterapkan, karena sampai sekarang pun pembeliannya masih pakai KTP. Kendati demikian, pembelian gas elpiji 3 Kg mengggunakan Barcode, akan kami usahakan," demikian Dalos.