Radarkoran.com - Produksi pertanian di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu dirasa masih bisa ditingatkan. Salah satunya bisa dilakukan dengan memaksimalkan keberadaan lahan tidur atau lahan tidak tergarap dengan ditanami dengan jenis tanaman holtikultura.
Lahan tidur yang dimanfaatkan dengan ditanami tanaman jenis holtikultura tersebut diyakini bisa meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Kepahiang. Jika hal ini dimaksimalkan tentu akan berdampak terhadap meningkatnya ketahanan pangan daerah serta disisi lain juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala Dinas Pertanian Ir. Taufik menjelaskan tanaman jenis hortikultura merupakan jenis tanaman budidaya yang cepat panen dalam waktu 120 hari. Terlebih dari data yang ada, saat ini masih banyak lahan tidur atau lahan yang belum tergarap oleh petani yang bisa dimanfaatkan untuk ditanam dengan jenis tanaman holtikultura ini.
Ditambahkan Taufik, potensi lahan tidur yang ada di Kabupaten Kepahiang harusnya dapat dimaksimalkan. Terlebih banyak bantuan bibit tanaman hortikultura yang dialokasikan pemerintah pusat untuk daerah. Dicontohkannya seperti bibit bawang putih, bawang merah, jahe, cabai dan kentang.
BACA JUGA:1.432 Ha Lahan Tidur, Masyarakat Kepahiang Didorong Tanam Komoditas Hortikultura
"Kita berharap potensi lahan produktif untuk ditanami budidaya hortikultura ini dapat dimaksimalkan oleh masyarakat penggarapannya, melalui BPP dan penyuluh pertanian kita terus mendongkrak penguatan pertanian dengan budidaya hortikultura yaitu tanaman yang cepat panen," jelas Taufik.
Taufik menjelaskan, potensi lahan yang dapat ditanami hortikultura ini ialah lahan yang sebelumnya produktif ditanami komoditas perkebunan maupun persawahan. Sebenarnya, kata Taufik, setelah panen produksi pangan, petani bisa menggarap lahannya dengan jenis tanaman hortikultura lainnya.
"Penggarapan lahan sawah jadi tanaman hortikultura bisa dilakukan oleh petani pascapanen padi, saat lahan kosong petani bisa menanam jenis sayur-sayuran, sehingga lahan tidak dibiarkan kosong," jelas Taufik.
Metode multitanam tersebut lanjut Taufik terus digalakkan oleh pihaknya, sehingga pemanfaatan lahan dapat dilakukan dengan maksimal. Meski begitu, setiap kali pendistribusian bantuan yang dialokasikan oleh Kementerian Pertanian, pihaknya melakukan survey kesiapan lahan dan kesiapan petani agar bantuan tepat sasaran.
"Ketahanan pangan tak bisa hanya bertumpu pada kawasan produktif. Pemanfaatan lahan tidur juga harus mulai dipacu," ujar Taufik.