Radarkoran.com - Eks Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid mulai menanggapi penolakan terhadap Sjafrie Sjamsoeddin yang digadang-dagang akan masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Sjafrie Sjamsoeddin merupakan purnawirawan Jenderal Bintang Tiga TNI, yang dikabarkan akan menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Prabowo-Gibran. Namun kabar tersebut langsung mendapat penolakan sejumlah pihak.
Mengenai penolakan ini, Fauka Eks Tim Mawar menduga ada pihak yang berupaya bermain, menciptakan isu Sjafrie Sjamsoeddin sebagai sosok yang tidak kompeten mengemban tugas. Fauka menyampaikan, ada yang mengaitkan dengan hal-hal tidak benar. Misalnya, menyebut Sjafrie Sjamsoeddin orang orde baru.
Fauka menilai alasan penolakan Sjafrie Sjamsoeddin karena disebut bagian atau hidup di orde baru kurang tepat. Dia mencontohkan banyak menteri di era Presiden Joko Widodo yang hidup zaman orde baru, tetapi kini dipercaya untuk mengemban dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
"Apa yang ada di zaman orde baru yang baik kita tiru, dan tidak baik kita tinggalkan. Itulah yang namanya reformasi, mau memajukan bangsa. Jadi, tidak selamanya orde baru jelek," kata Fauka dalam keterangannya, Minggu 19 Mei 2024.
BACA JUGA:Warga Israel Injak-injak Bantuan Indonesia untuk Rakyat Palestina
Lebih lanjut Fauka menuturkan bahwa, selama bertugas sebagai prajurit, Sjafrie Sjamsoeddin adalah sosok terbukti mampu mengemban berbagai tugas, baik yang bersifat di belakang layar hingga tampil ke publik. Di antaranya Sjafrie Sjamsoeddin menjabat sebagai Danton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha, Dangrup A Paspampres, Pangdam Jaya, Staf Ahli Polhukam Panglima TNI, dan Kapuspen TNI.
Ketika Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menjabat, Sjafrie Sjamsoeddin dipercaya mengemban tugas Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI periode 2010-2014.
"Pak Sjafrie Sjamsoeddin pernah dipercaya Presiden ke-6 kita untuk menjabat Wamenhan RI. Ketika itu Kemenhan mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan," tuturnya.
Dia juga menyebutkan berbekal pengalaman prajurit di lapangan hingga mengelola Alutsista, Sjafrie Sjamsoeddin sudah terbukti sebagai sosok handal. Fauka yang saat ini menjabat Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) juga optimis bahwa Sjafrie Sjamsoeddin dipercayakan menjadi Menhan, militer Indonesia kian meningkat.
BACA JUGA:MenPAN-RB Azwar Anas: 1,28 Juta Formasi Rekrutmen CASN 2024
"Ketika pak Prabowo menjabat Menhan, militer kita berada di peringkat 13 dari 137 negara, dan Asia peringkat delapan dari 45 negara. Kita butuh orang yang dapat melanjutkan tugas ini," ucap Fauka.
Dia menambahkan, rekam jejak Sjafrie Sjamsoeddin punya loyalitas terhadap bangsa dan mampu bekerja dalam tempo yang cepat sesuai dengan amanah tugas diberikan negara. Menurutnya, loyalitas dan kemampuan bekerja cepat penting untuk membantu Prabowo-Gibran menjalankan seluruh program kerja memimpin Indonesia selama periode 2024-2029.