KEPAHIANG RK - Prasetyo warga Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan (Sumsel), salah seorang pelajar yang menimba ilmu di SMK di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang jadi korban penujahan temannya sendiri hingga tewas, sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di daerahnya.
Jenazah korban dijemput dari RSUD Kepahiang Jumat (1/12) lalu dibawa pulang, dan pihak keluarga menolak dilakukan autopsi. Sementara itu pelaku ZA yang juga merupakan teman akrab korban, pascaditangkap hingga Minggu (3/12) masih menjalani serangkaian pemeriksaan di Polres Kepahiang.
Dibalik tewasnya korban di tangan teman akrabnya tersebut, ada cerita dari warga Desa Weskust, tetangga kosan korban. Apa? Menjelang meninggalnya korban, dia menuturkan bahwa orangtua akan berkunjung.
"Bapak dan ibu korban rencananya hari ini (Minggu) datang ke Kepahiang. Selain datang karena rindu, ya juga datang membayar sewan kosan dan membayar biaya sekolah korban," ungkap Deng yang merupakan tetangga korban, Minggu (3/12).
Selain itu, lantaran sejak bersekolah di Kepahiang, korban tidak punya sepeda motor, rencana kedatangan orangtuanya juga untuk membelikannya sepeda motor. "Cerita yang saya dapatkan, korban ini akan dibelikan oleh orangtuanya sepeda motor. Karena sejak dia masuk sekolah, korban ini tidak mempunyai sepeda motor," tambah Deng.
Lanjut Deng menerangkan, korban menimba ilmu di salah satu SMK di Kepahiang. Dari awal bersekolah dan menjadi tetangganya, orangtua korban menitip korban kepada Deng. Dalam artian, untuk mengawasi korban dari pergaluan yang tidak baik.
"Misalnya, kalau korban berbuat tidak elok, saya diminta agar menegurnya. Ya, ayahnya langsung yang menitipkan dia kepada saya, agar diawasi. Selama lebih kurang 2,5 tahun saya kenal korban, kesehariannya sopan, santun, ramah, dan tidak banyak ulah selama," demikian Deng.
Peristiwa berdarah terjadi di Kabupaten Kepahiang. Yakni di Desa Weskust Kecamatan Kepahiang, Jumat (1/12) dini hari. Yakni seorang pelajar salah satu SMK di Kabupaten Kepahiang menghabisi nyawa temannya sendiri yang juga berstatus pelajar di SMK yang sama. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di kosannya. Sedangkan pelaku adalah ZA (17) warga Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Pemkab dan DPRD Kepahiang Gelontorkan Rp 13 Miliar untuk Pertanian
Pengakuan terduga pelaku, dia nekad menghabisi nyawa korban, lantaran tersinggung soal perkataan. Pelaku dan korban merupakan teman akrab. Bahkan, pelaku menginap di kosan korban sejak 29 November lalu, hingga kejadian berdarah tersebut. Menurut terduga pelaku, korban mengintip profil facebook orangtuanya (Ibu pelaku). Tidak hanya itu, korban disebut berucap kata yang tak senonoh membuat pelaku tersinggung.
Tersinggung dengan perkataan korban, hingga akhirnya mereka berkelahi. Awalnya, korban dan pelaku berkelahi tangan kosong. Namun kemudian, korban mengambil pisau di dapur. Senjata Tajam (Sajam) jenis pisau yang diambil korban dari dapur bisa ditangkap dan dikuasai oleh pelaku. Berhasil menguasai Sajam tersebut, pelaku membabi buta menujah korban hingga 20 kali yang menyebabkan korban terkapar di atas kasur.