Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mencatat, ada 4 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) baru di Kabupaten Kepahiang yang ditemukan sepanjang tahun 2024 ini, Januari hingga Juni.
Ke 4 kasus HIV baru yang tercatat di Dinkes Kapahiang, merupakan laporan dari Puskesmas di daerah ini. Ke 4 kasus HIV baru yang ditemukan tersebut, saat ini dalam pengawasan Dinkes Kepahiang. Meskipun ke 4 masyarakat yang bersangkutan tidak mengakui jika mereka mengidap HIV.
Kadi Kesehatan Kabupaten Kepahiang, Dr. H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM membenarkan bahwa, dari laporan yang diterima pihaknya baru-baru ini, ada penambahan 1 kasus HIV. Sementara, jumlah laporan sepanjang tahun ini ada 4 kasus.
"Sepanjang tahun 2024 ini, dari Januari hingga Juni, total sudah ada 4 kasus yang terdeteksi. Awalnya hanya ada 3 kasus, tapi belum lama ini terdeteksi lagi 1 kasus. Ya memang orangnya tidak mengakui, tapi hasil pemeriksaan menunjukkan jika mereka-mereka ini mengidap HIV," jelas Wisnu, Rabu 19 Juni 2024.
BACA JUGA:Lebih Hati-hati, Bisa Saja Banyak Pengidap HIV di Kepahiang yang Berkeliaran?
"Kami juga tidak akan mengungkapkan identitas mereka, untuk menjaga kepentingan mereka. Namun yang jelas keberadaan mereka ini ada di Kabupaten Kepahiang. Kami juga menyayangkan mereka tidak berkata jujur. Padahal hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan jika mereka berempat ini HIV," sambung Wisnu.
Lanjut disampaikan oleh Wisnu, dengan adanya 4 kasus HIV baru di Kabupaten Kepahiang, masyarakat diningatkan agar lebih waspada dari penularannya. Dalam artian, masyarakat harus menjaga kesehatan dan pergaulan, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit yang mematikan ini.
Terhadap 4 kasus HIV baru tersebut, Dinkes Kepahiang juga sudah mengingatkan para pengidap supaya tidak menularkannya kepada orang lain, sehingga tidak ada lagi penambahan HIV di daerah ini.
"Kami sudah sampaikan dan kami sudah mengingatkan, supaya mereka tidak menularkan kepada orang lain. Dan masyarakat pun harus lebih waspada dari penularan penyakit ini, karena penyakit ini mematikan," sampai Wisnu.
Selanjutnya, secara keseluruhan sambung Wisnu, total ada 48 kasus HIV di Kabupaten Kepahiang sejak beberapa tahun terakhir, atau dari tahun 2008. Dari 48 kasus tersebut, 6 di antaranya sudah meninggal dunia, dan masih menyisakan 42 kasus lagi. Dilihat dari riwayat pengidap HIV yang ada di daerah ini, mayotitas diperoleh dari luar daerah, setelah kembali ke Kabupaten Kepahiang baru diketahui mengidap penyakit tersebut.
"Rata-rata penderitanya dari bepergian ke luar daerah, dan setelah pulang lagi ke Kabupaten Kepahiang barulah diketahui mereka mengidap penyakit ini," pungkas Wisnu.
Untuk diketahui, penderita HIV yang terlacak oleh Dinkes Kepahiang, selain diberikan obat anti body, juga disarankan agar tidak menularkannya terhadap orang lain. Penyakit HIV ini belum memiliki obat untuk kesembuhan, hanya bisa meningkatkan anti body saja.
BACA JUGA:5 Warga Kepahiang Meninggal Karena HIV
Penderita HIV (Walaupun tidak mengakui, red) tetap dilarang melakukan hal-hal yang dapat menularkannya terhadap orang lain. Seperti tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom, tidak dibolehkan menggunakan jarum suntik bekas atau bergantian, dilarang sek oral, dilarang donor darah, dan digigit oleh orang dengan HIV. Karena dalam proses penularan HIV, bisa dari darah dan air mani/mazi, cairan dari anus, cairan vagina, serta air susu ibu.