Radarkoran.com - Sebesar Rp 539.161.158.602 APBD Kepahiang Tahun Anggaran (TA) 2024 masih 'ngendap' atau masih tersimpan di Kas Derah (Kasda). APBD Murni yang belum dibelanjakan tersebut, merupakan bagian dari total APBD Kepahiang TA 2024 sebesar Rp 797.822.299.894 yang tersebar di 35 OPD di lingkup Pemkab Kepahiang.
Kondisi ini tidak lain dikarenakan ada 14 OPD yang serapan anggarannya masih rendah, sehingga OPD-OPD tersebut mendapatkan rapor merah. Data-data mengenai serapan anggaran OPD diketahui berdasarkan hasil rapat Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) yang dilaksanakan, Kamis 04 Juli 2024.
Kabag Pembangunan Setkab Kepahiang, Piisman, M.Si kepada Radarkoran.com membenarkan, dari total APBD Kepahiang Rp 797.822.299.894, serapannya per 30 Juni lalu yang anggarannya tergabung dalam 35 OPD hanya sebesar Rp 258.661.141.292. Sehingga, masih ada Rp 539.161.158.602 APBD yang kini masih berada di Kasda.
"Rapat TEPRA dipimpin langsung oleh pak Bupati Hidayatullah Sjahid. Per 30 Juni total serapan anggaran 35 OPD Kepahiang sebesar Rp 258.661.141.292. Sementara total APBD kita pada tahun ini mencapai Rp 797.822.299.894. Jadi masih ada Rp 539.161.158.602 APBD Kepahiang yang belum dibelanjakan," jelas Piisman, Kamis 04 Juli 2024.
"Rapat TEPRA yang kita laksanakan tadi (Kamis, red), membahas mengenai serapan anggaran di masing-masing OPD Kepahiang, termasuk apa saja kendala yang dialami OPD dalam merealisasikan anggaran," sambung Piisman.
BACA JUGA:Silpa 2023 Diformulasikan Dalam Penyusunan APBD Perubahan 2024
Selanjutnya, dengan serapan anggaran sebesar Rp 258.661.141.292, ditemukan 14 OPD di lingkup Kepahiang mendapatkan rapor merah, lantaran serepan anggarannya masih di bawah 37 persen. Disebutkan OPD yang serapan anggarannya masih rendah mayoritas memiliki proyek infrastruktur. Misalnya Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Dikbud, RSUD, dan beberapa OPD lainnya.
"Untuk kendala yang dialami, ada yang proyeknya masih berproses dan belum pencairan, serta ada juga yang pekerjaan sudah selesai tapi belum dilakukan pembayaran, bahkan ada juga pekerjaan yang belum sama sekali dilaksanakan tender atau lelang," terang Piisman.
Berkaitan dengan serapan anggaran APBD Kepahiang TA 2024 ini, masing- masing OPD diminta supaya dapat merealisasikan sesuai dengan target realisasi anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Selain itu khususnya OPD-OPD yang memiliki pekerjaan infrastruktur diminta agar secepatnya direalisasikan, jangan sampai ada penambahan waktu padahal TA 2024 sudah berakhir.
"Pak bupati tetap mengimbau agar semua OPD segera merealisasikan anggaran masing-masing sesuai dengan target yang ditentukan. Terutama yang punya pekerjaan fisik, harus direalisasikan secepatnya. Itu penekanan langsung dari pak bupati untuk setiap OPD," demikian Piisman.