"9 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bengkulu sudah pada jalurnya dalam mendukung pembangunan indeks literasi masyarakat. Dan untuk mencapai IPLM kategori tinggi untuk Indonesia, mendapat dukungan penuh dari Bengkulu," ungkapnya.
Disisi lain, sesuai dengan program dan kegiatan Perpusnas juga telah banyak membantu pembangunan infrastruktur perpustakaan yang ada di wilayah Bengkulu. Tubu menyebut sudah banyak daerah di Bengkulu yang telah melakukan pembangunan ataupun perluasan gedung perpustakaan.
"Pembangunan gedung di tahun ini ada 3 yakni di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Selatan dan Seluma. Tahun lalu kita melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas gedung di Kabupaten Bengkulu Tengah dan kaur, serta harapan kami ditahun yang akan datang Kabupaten Mukomuko dan Lebong di tahun 2024 mampu menyelesaikan gedungnya. Dan kabupaten yang lainnya akan diberikan kesempatan setelah 2024 nanti," ujar Tubu TB Simanjuntak.
RAKORDA : Pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Bidang Perpustakaan dan Kearsipan yang dilaksanakan di Hotel Grand Bougenville Kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu, Jumat (8/12) malam--GATOT/RK
Disisi lain, Kepala Pusat Akreditasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Zita Asih Suprastiwi, SH., MH menyampaikan, perbaikan arsip di Bengkulu terus meningkat secara bertahap dan progres Bengkulu dalam bidang kearsipan sudah maju pesat, bahkan dengan mendapatkan predikat memuaskan secara nasional.
"Jadi yang ingin kami sampaikan dari arsip nasional, terus tingkatkan sehingga keselamatan dari memori Bengkulu ini bisa diwariskan ke generasi yang akan datang," kata Zita.
BACA JUGA:DPK Provinsi Bengkulu Optimalisasi Aplikasi SRIKANDI di Lingkup Pemerintah Daerah
Ia menambahkan, Bengkulu menyimpan sejarah dan nilai kolektif bangsa yang luar biasa, dan hal itu bisa diungkap melalui arsip. Untuk itu pihaknya meminta agar Pemda Bengkulu semakin serius dalam upaya menyelamatkan arsip Bengkulu. Selain itu, dengan adanya pengawasan kearsipan ini Zita menyebut akan ketahuan potret kinerja baik di OPD maupun di lingkungan kabupaten kota.
Dan tentunya hal ini menjadi tantangan dari Provinsi kepada kabupaten kota, juga dari Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, untuk bagaimana OPD ini bisa berdaya saing dengan ketersediaan arsip untuk akuntabilitas kinerja.