Radarkoran.com - Pemandangan yang sangat miris terlihat di Desa Pulo Geto Baru Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Apa? Balai Desa yang ada seharusnya dijadikan tempat pelayanan publik di desa, justru tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah desa setempat. Pelayanan publik justru dipusatkan di rumah pribadi Kades, alias Kades ngantor di rumah.
Pantauan Radarkoran.com di lapanan, kondisi Balai Desa terlihat terbengkalai dan sudah ditumbuhi rumput liar. Warga Desa Pulo Geto Baru yang enggan disebutkan namanya, merasa kecewa dengan sikap Kades yang tidak menggunakan Balai Desa tersebut sebagai tempat pelayanan.
Sikap Kades yang lebih memilih melayani masyarakat di rumahnya, seakan-akan sama tidak peduli dengan aset yang ada dan tak bersyukur memiliki balai desa. Apalagi banyak desa -desa yang belum memiliki balai desa, dan sangat berharap dibangun balai desa. Ya berbanding terbalik dengan Desa Pulo Geto Baru yang seakan-akan menyiakan aset yang ada.
"Kami lihat kantor desa yang ada sengaja tidak digunakan sehingga menjadi mubazir. Kantor yang ada, sangat bagus kalau dirawat dan diperbaiki. Sebab tak terpakai, maka kantor itu sudah banyak rumput liar yang menutupi dinding kantor dan pagar kantor," sampai warga tersebut.
BACA JUGA:Lahan Kantor Sengketa, Dishub Kepahiang Terancam Ngantor di Terminal
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kades Pulo Geto Baru Riska mengaku sedang berobat di rumah sakit. "Saya tidak mau diganggu dulu pak, lagi di rumah sakit," singkatnya.
Di sisi lain, Camat Merigi Wahid mengatakan, pihak kecamatan sudah memberikan arahan kepada pihak desa untuk memanfaatkan kantor desa tersebut. Namun Kades beralasan di kantor desa tidak ada air bersih.
"Saya selaku Camat Merigi sudah menegur kepala desa untuk beraktivitas dan berkantor di balai desa, dalam hal pelayanan publik masyarakat. Ya, tapi tidak ada gubrisnya," sesal Camat Wahid.
"Sebenarnya sangat disayangkan sekali kalau balai desa yang bagus tidak dimanfaatkan dengan baik. Inikan aset juga harus dirawat dan dijaga. Jangan malah dibiarkan begitu saja. Ya harapan saya sebaiknya kantor desa tersebut digunakan untuk melayani masyarakat. Kan masalah air bersih bisa dibuat sumur atau menyambung PAM," demikian Camat Wahid.