Radarkoran.com - Era kepemimpinan Presiden Indonesia Joko Widodo kurun waktu 10 tahun akan segera berakhir dalam waktu dekat. Tongkat kepemimpinan sebagai orang nomor 1 di Indonesia akan diteruskan kepada pemenang pemilihan presiden RI tahun 2024 yakni Prabowo Subianto.
Terkait hal itu, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Makruf Amin, terhadap berbagai upaya yang dilakukan selama kepemimpinan mereka.
"Tentu kita mengucapkan terimakasih kepada pak Jokowi, pak Makruf Amin, kemudian pak Jusuf kalla di periode pertama. Mereka telah memberikan pengabdian yang luar biasa untuk membangun negeri," ungkap Gubernur Rohidin Mersyah saat diwawancarai usai menghadiri kegiatan Rapat Paripurna Pengumuman Ke-2 Masa Persidangan Ke II Tahun Sidang 2024 dengan agenda mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI Dalam Rangka HUT Ke-78 Kemerdekaan RI Tahun 2024 bertempat Ruang Rapat Paripurna DPRD pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Gubernur Rohidin berharap kedepannya akan lebih baik lagi diera kepemimpinan presiden dan wakil presiden yang baru.
BACA JUGA:Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Siap Gelar 2 Event Besar, Apa ?
"Tentu kita berhadap lebih banyak lagi kedepan dengan kehadiran bapak Prabowo Subianto dan mas Gibran untuk melakukan pembangunan yang sudah ada, kemudian untuk membawa kemajuan bagi bangsa ini," ujar Gubernur Rohidin.
Sebagai informasi, menurut Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 mengenai Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024, batas waktu masa kepemimpinan presiden dan wakil presiden adalah pada Minggu, 20 Oktober 2024 atau ketika presiden dan wakil presiden terpilih baru mengucapkan sumpah/janji jabatannya.
Dengan demikian, era kepemimpinan presiden Jokowi selama dua priode akan resmi berakhir pada Minggu, 20 Oktober 2024 mendatang.
Pada hari itu, presiden dan wakil presiden Indonesia yang baru, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga akan mengucapkan sumpah/janji dan menandatangani berita acara di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemimpin negara Indonesia yang baru.