Radarkoran.com - Persaingan yang kian ketat, baik di dunia pendidikan dan di dunia kerja, membuat para orangtua mengajarkan anak-anaknya lebih dari satu bahasa di rumah. Bahkan tidak sedikit orangtua mengikutsertakan anak-anaknya kursus bahasa di luar jam sekolah.
Selain dapat berbahasa asing, belajar lebih dari satu bahasa juga berdampak positif pada kemampuan kognitif anak. Anak-anak yang mampu berbicara dalam lebih dari satu bahasa, sering kali memiliki kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan multitasking yang lebih baik.
Hal tersebut disebabkan penggunaan bahasa secara bergantian melatih otak untuk lebih fleksibel dan adaptif.
Manfaat mengajarkan anak lebih dari satu bahasa, menurut guru bahasa inggris SD Muhammadiyah 05 Kepahiang, Ustazah Nadia Maiza Umami, S.Pd, memiliki beberapa manfaat.
BACA JUGA:Anggaran Pendidikan Rp 722,6 Triliun, Tunjangan dan Gaji Guru Naik Tahun 2025?
Ustazah Nadia mengatakan, anak-anak yang diajari menggunakan bahasa lain di samping bahasa ibu, dapat menjadi lebih peka dalam memilih penggunaan kata saat menyampaikan penjelasan.
"Terkadang anak lebih peka, misalnya ada beberapa kata bahasa Indonesia jadi panjang lebih dari tiga kata, tapi kalau bahasa Inggris hanya satu kata sudah bisa menjelaskan keseluruhannya," kata Ustazah Nadia kepada Radarkoran.com, Kamis 22 Agustus 2024.
Menurut Ustazah Nadia, anak yang menguasai lebih dari satu bahasa juga biasanya lebih fleksibel dan kreatif, serta memiliki kemampuan analisis yang lebih baik.
"Kalau banyak mengetahui bahasa mungkin menjadi lebih banyak teman, nantinya dalam berkomunikasi lebih baik, dapat pekerjaan yang lebih bagus, dan bisa bekerja di berbagai tempat. Bahkan memungkinkan bisa lebih mengembangkan kemampuan kognitif maupun kemampuan sosialnya," terang Ustazah Nadia.
BACA JUGA:Pendaftaran Bakal Calon Ketua KONI Kepahiang Resmi Ditutup
Lebih lanjut Ustazah Nadia menjelaskan, ada 2 kemampuan bilingual yakni bilingual dini karena orang tua langsung mengajarkan dua bahasa sejak lahir dan bilingual sekuensial jika anak menggunakan bahasa asing dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Orangtua yang hendak mengajarkan dua bahasa atau lebih kepada anak, sebaiknya memahami dan menguasai bahasa-bahasa yang akan diajarkan pada anak. Tujuannya agar bisa melakukan komunikasi dua arah menggunakan bahasa-bahasa yang diajarkan.
Agar lebih efektif, menurut Ustazah Nadia, orangtua bisa menerapkan metode one person one language untuk mengajarkan lebih dari satu bahasa pada anak sejak dini.
Dalam hal ini, masing-masing orangtua sesuai dengan penguasaan bahasanya menggunakan bahasa yang berbeda saat berkomunikasi dengan anak.
Selain mendatangkan manfaat, mengajarkan lebih dari satu bahasa sekaligus kepada anak, jangan justru dapat menimbulkan kebingungan yang membuat anak mencampur penggunaan dua bahasa dalam satu kalimat saat berkomunikasi.