BACA JUGA:Spesifikasi Xiaomi Mix Flip untuk Pasar Global, Segini Perkiraan Harganya
Kurangnya interaksi dengan orang lain bisa mengurangi perbendaharaan kata anak. Oleh sebab itu, setiap orang tua harus memperhatikan dan membatasi penggunaan hanphone pada anak. Jika tidak segera ditangani, maka anak akan cenderung menutup diri dan enggan berbicara dengan orang lain.
3. Mempengaruhi Psikologis Anak
Kadang, sebagian game ataupun tontonan yang ia akses dari handphone memperlihatkan kekerasan, ucapan kasar, atau adegan yang kurang pantas untuk ditiru sehingga dapat berdampak negatif bagi perkembangan psikologis anak jika ia terus-terusan terpapar.
Sementara anak usia dini adalah peniru yang ulung. Terus-terusan menonton konten yang tidak sesuai usianya dapat memicu anak untuk mencoba atau meniru apa yang ia lihat. Terlebih, Anak-anak di usia dini juga belum bisa membedakan mana yang baik dan salah.
4. Menumbuhkan Kepribadian Pasif
Ketika anak terlalu sering bermain handphone, bisa jadi mereka akan cenderung memilih untuk menatap layar dan menjauh dari interaksi dengan teman sebaya dan anggota keluarganya.
Sebagai akibatnya, kebiasaan ini dapat menghambat kemampuan anak untuk bersosialisasi dan berkomunikasi secara efektif. Apabila hal ini dibiarkan berlanjut, pengaruh negatif tersebut dapat terbawa hingga masa dewasa.
5. Kesulitan Memahami Pelajaran
Kecanduan bermain hanphone juga berpengaruh pada kemampuan kognitif anak dalam belajar dan mengolah informasi yang pada akhirnya berdampak negatif pada pencapaian akademis anak di sekolah
Contohnya, dalam konteks pembelajaran di sekolah, anak cenderung mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan guru. Selain itu, anak-anak cenderung cepat kehilangan minat dalam belajar dan membaca buku.
Risiko kerusakan fungsi kognitif akibat penggunaan gadget ini dapat meningkat jika paparan terhadap gadget dimulai sejak usia dini.