BACAKORAN RK - 10 tahun yang lalu tepatnya tahun 2013, Arab Saudi persisnya di Madinah terjadi peristiwa banjir cukup besar. Banjir nyaris menutup seluruh akses Madinah, termasuk menggenangi kuburan Syuhada Uhud. Melansir video kanal YouTube Al Qolam Fauzi yang tayang pada 3 Agustus 2020, Ustaz Adi Hidayat yang tengah berziarah di Uhud, menceritakan sebuah kisah ini.
Dia menuturkan, pada saat banjir besar di padang Uhud 2013, jasad-jasad para syuhada nampak di permukaan, salah satunya jasad paman Nabi, Hamzah.
"Sempat terjadi banjir besar di sekitaran Madinah tahun 2013, termasuk di wilayah Jabal Uhud ini, sampai menggenangi pemakaman para Syuhada Uhud, yang masya Allah ketika itu terjadi ternyata nampak sebagian jasad para syuhada ini. Di antaranya jasad paman Nabi, Hamzah Radhiyallahu 'anhu," papar Ustaz Adi Hidayat.
Beliau melanjutkan, pada saat itu Gubernur Madinah mengundang para ulama untuk menyimpulkan fatwa terkait penguburan kembali jasad-jasad sahabat Nabi Muhammad SAW yang mati syahid tersebut.
"Gubernur Madinah saat itu mengundang ulama untuk meminta fatwa tentang posisi jasad (Hamzah) ini yang sudah bergeser dari tempatnya, apakah dikembalikan ke tempat semula atau di tempat gesernya. Ketika para ulama menyimpulkan, akan ditempatkan kembali ke tempat asalnya," jelasnya.
Terang Ustaz Adi, saat jasad Hamzah akan kembali dikuburkan, ke luar darah yang masih segar kendati telah lama dikubur. Kondisi luka-luka paman Nabi itu juga disebut masih utuh membekas. Ustaz Adi juga berpesan bahwa kisah ini bukan untuk dikenang, melainkan menjadi ibrah atau pelajaran bagi kaum muslim di dunia.
"Jasadnya (Hamzah) masih utuh walaupun sudah belasan ribu tahun dikubur. Dari dada yang terbelah itu masih k eluar darah segar yang ditampilkan oleh Allah SWT sebagai ibrah atau pelajaran untuk kita semua," ucapnya.
Ustaz Adi menyampaikan satu ayat Al-Quran surah Ali Imran ayat 183, Allah SWT berfirman. "Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya."
Kematian Hamzah
Hamzah bin Abdul Muthalib merupakan paman Nabi Muhammad SAW. Sosok Hamzah dikenal punya karakter yang tegas dan keras terhadap musuh, kaum musyrik. Hamzah punya gelar "Singa Allah", dia tewas setelah terkena tombak milik seorang budak, Wahsyi ibn Harb.
Washsyi adalah seorang budak sekaligus teman dekat sahabat Bilal bin Rabah. Saat kaum musyrikin Mekkah kalah perang Badar, mereka berniat membalas dendam. Yakni istri dari Abu Sufyan, Hindun binti Utbah yang memiliki rasa dendam tersebut kepada Hamzah. Sebab di Perang Badar sebelumnya Hamzah berhasil membunuh ayah Hindun, Utbah dan saudaranya.
Hindun pun meminta Washyi membunuh Hamzah dengan imbalan besar, yakni pembebasan sebagai budak. Tawaran itu diambil Washyi dan ia terlibat dalam Perang Uhud di Madinah. Saat itu pasukan kaum muslimin hanya berjumlah kurang lebih 700 orang, melawan 3.000 pasukan kaum kafir dari Makkah.
BACA JUGA:KEHEBATAN TAWAKKAL
Dalam pertempuran sengit tersebutlah Hamzah secara terkena tombak yang dilepas Washyi. Melihat Hamzah seorang komandan perang terkena serangan tombak, membuat kaum muslimin semakin melancarkan serangan. Di kitab Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri, disebutkan jika jumlah korban tewas dari kaum muslim hanya 70 orang termasuk Hamzah.