Hamzah Paman Nabi yang Mati Syahid, Jasadnya Masih Utuh dan Berdarah saat Ditemukan ketika Madinah Banjir 2013

Kamis 14 Dec 2023 - 15:29 WIB
Reporter : **
Editor : **

Kematian Hamzah menjadi luka mendalam bagi Rasulullah, lantaran kasih dan sayangnya terhadap sang paman. Hamzah menjadi sosok terdepan membela Rasulullah ketika pertama kali diutus menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah. Nabi Muhammad SAW pun memerintahkan sahabatnya mengubur Hamzah dan 69 sahabatnya yang lain di hamparan padang Uhud. Sampai saat ini, kuburan 70 sahabat Nabi di Uhud dikenal sebagai pemakaman Syuhada Uhud. 

 

Washsyi Berbaiat pada Rasulullah

Atas kebesaran Allah SWT, Washyi pun menjemput hidayah Islam dan berbaiat kepada Rasulullah. Namun mengingat kembali peristiwa perang Uhud itu, Nabi Muhammad sempat meminta Washyi untuk tidak muncul di hadapannya. Bukan karena dendam, tetapi Nabi Muhammad tak ingin mengingat kembali kenangan manis bersama sang paman yang sudah melindunginya.

Hal ini membuat Washyi gugup dan merasa bersalah kendati ia masuk Islam, dosa lalunya telah terhapus. Ia pun bernazar kepada Allah akan membunuh nabi palsu Musailamah, yang muncul di zaman kepemimpinan Khalifah Abu Bakar As-shiddiq usai Rasulullah wafat. Ketika Perang Yamamah yang dipimpin oleh Panglima Khalid bin Walid, Washyi membawa tombak yang digunakan saat membunuh Hamzah.

Perang Yamamah ini terjadi karena Bani Hanifah yang semula muslim menjadi murtad karena hasut Musailamah, si nabi palsu. Melihat banyaknya pasukan muslimin membuat Bani Hanifah dan nabi palsu Musailamah menarik mundur ke benteng pertahanannya.

Seorang sahabat Al-Barra' bin Malik yang berhasil menembus ke dalam, kemudian membuka pintu gerbang yang disambut serangan kaum muslim kala itu.

Terjadi kepanikan dari pihak musuh, kemudian nabi palsu Musailamah terbunuh oleh bidikan tombak milik Washyi. Tetapi di saat bersamaan seorang anshor muncul dengan cepat lalu mengarahkan pedangnya tepat di leher Musailamah.

Dalam tafsir Tahlili dijelaskan, "Orang-orang yang telah terbunuh sebagai syuhada dalam perang fi sabilillah, jangan dikira mereka mati, sebagaimana anggapan orang- orang munafik, tetapi mereka masih hidup di sisi Allah, mendapat rezeki dan nikmat yang berlimpah. Bagaimana keadaan hidup mereka seterusnya, hanyalah Allah yang mengetahui.

Kategori :