"Saya sudah melakukan perbaikan jalan dan menuntaskan ruas sepanjang 483 km jalan yang telah kami bangun. Jika hal tersebut dilakukan di Kota Bengkulu, pasti akan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Begitupun di Enggano, Pelabuhan di Seluma," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Rohidin juga menyebut selama kepemimpinannya berhasil memasukkan dana APBN puluhan triliun ke Bengkulu.
"Ada 5 sampai 6 triliun untuk ruas tol pertama, ratusan miliar di Enggano, puluhan miliar masuk ke Seluma dan Kaur, empat ratusan miliar untuk pembangunan jalan dan lainnya. Jadi tunjukkan pada saya jika ada proyek yang betul-betul mega proyek di tingkat Kota Bengkulu dalam 10 tahun terakhir," ungkap Rohidin menuturkan pencapaian kepemimpinannya.
Sementara itu, bakal calon wakil gubernur Meriani menambahkan, sebagai seorang perempuan yang memiliki basik sebagai pengusaha dirinya berkomitmen untuk menggerakkan roda perekonomian dan bisnis.
"Kita akan gerakkan roda perekonomian dan bisnis, khususnya para ibu-ibu," katanya.
Disisi lain, dikonfirmasi oleh awak media terkait dengan adanya Isu seputar PKPU terkait masa jabatan Rohidin Mersyah yang menjadi sorotan banyak pihak. Rohidin kembali menegaskan bahwa PKPU tersebut sangat jelas, lengkap dan sempurna.
"Saya dalam mengambil tindakan selalu regulasi dan aturan jadi yang pertama. Semua pemangku kepentingan yang mengeluarkan dan mengawasi regulasi memastikan bahwa kami adalah pasangan calon yang memenuhi persyaratan," kata Rohidin.
Ia menegaskan jika sesungguhnya PKPU sudah sangat lengkap dan sempurna apa yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi.
"Hitungan masa jabatan itu sejak dilantik, tidak membedakan jenis jabatan apapun,itu sudah sangat jelas. Ketiga putusan yang dikeluarkan oleh MK tidak ada norma hukum yang baru sedikitpun yang dikeluarkan, " tegas Rohidin Mersyah.
Rohidin kembali menyebutkan jika isu tentang masa jabatan yang diemban sebelumnya merupakan isu yang disengaja oleh pihak lainnya. Dan dirinya mengajak para penentang dalam Pilgub dapat untuk bertarung secara elegan diatas panggung demokrasi.
"Saya kira kalau menurut saya ini sengaja, selalu saja pihak-pihak lain untuk menggunakan instrumen ini sebagai bentuk kelemahan lawan politik saya. Kalau kita ingin bertarung, kita bertarung diatas panggung dengan elegan. Dan tidak mungkin kami mencalonkan diri dengan diusung oleh partai besar dan saya tidak pertama kali mencalonkan diri sebagai kepala daerah," ujar Rohidin.
Ia menilai apa yang ada hanya gimik dan alat instrumen lawan politik karena kekurangan bahan mencari kelemahan.
"Ini sangat tidak punya nilai demokratis. Karena posisi seperti saya ini bukan hanya di Bengkulu karena ada 16 kepala daerah yang lainnya, tapi mereka sungguh sangat adem dan menghargai nilai demokrasi. Hanya di Bengkulu ini saja sampai saat ini berpolemik," tutupnya.