Lestarikan WBTB Lewat Pagelaran Seni

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong menggelar pagelaran seni Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).--

CURUP RK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong menggelar pagelaran seni Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). 

Pentas yang dilaksanakan di Gedung Pola itu menampilkan tari tradisi. Yaitu Tari Senjang dan Tari Layang-layang Mandi  yang ditampilkan Sanggar Keromong 12 Desa Tanjung Sanai, Padang Ulak Tanding (PUT) dan Tari Manem, Nyambei dan gitar tunggal dari Sanggar Bumei Pat Petulai Curup. 

"Penduduk Rejang Lebong terdiri dari berbagai etnik dengan latar belakang budaya beragam. Keberagaman inilah yang membuat budaya di Rejang Lebong semakin berwarna. Sehingga warisan budaya bukan benda seperti sastra lisan rejung atau nyambei, tari dan musik tradisi ini perlu dilestarikan. Sehingga, keberadaannya tetap terjaga lestari," jelas Bupati Rejang Lebong Drs. H. Syamsul Effendi, MM.

Dilanjutkannya pegelaran seni yang diprakarsai Dinas Dikbud ini dapat dijadikan agenda tahunan yang dilaksanakan secara rutin. Sehingga WBTB yang tak berujud ini dapat terus tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Rejang Lebong.

"Agar tidak di klaim oleh daerah lain , seluruh warisan budaya bukan benda berupa sastra lisan, tari dan musik tradisi ini perlu didaftarkan di kementerian kebudayaan , sebagai bentuk perlindungan, " tambah bupati.

BACA JUGA:Lestarikan Grebeg Suro Lewat Pagelaran Kuda Kepang

Sementara itu Kadis Dikbud, Rezza Pahlevie, SH mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian kesenian lokal. Mulai dari sastra lisan berupa seni nyambei, tari dan musik tradisi.

"Melalui pergelaran WBTB ini kita bisa menghimpun kembali beragam kesenian daerah. Salah satu upaya pelestariannya adalah , Dikbud memasukkan aneka kesenian ini dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah SD maupun SMP , sehingga nilai-nilai warisan ini dapat dipelajari, " jelasnya.

Terpisah Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Provinsi Bengkulu dan Provinsi Lampung, Drs. Nurmatias mengatakan Bengkulu memiliki 9 etnik.

Yakni, etnik Rejang, Pekal, Mukomuko, Kaur, Serawai, Semendo, Besemah, Melayu Bengkulu dan Enggano. Dari 9 etnik tercatat 1.941 warisan budaya tak benda. Tapi baru 20 yang terdaftar di Kemendikbud.

"Rejang Lebong memiliki banyak warisan budaya tak benda. Khusus Rejang Lebong ada Tari Kejei, Umeak Jang, Ka Ga Nga, Tepung Setawar, dan Rejung dan Simbur Cahyo. Warisan budaya ini merupakan identitas masyarakat Rejang , " ungkap Nurmatias.

Murmantias melanjutkan warisan budaya tak benda itu diantaranya berupa, manuskrip, adat, seni, bahasa, olahraga tradisional, teknologi tradisional dan situs budaya. 

"Di Rejang Lebong ini ada manuskrip. Artinya, di dalam manuskrip itu ada ilmu pengobatan, sosial , kuliner dan hukum adat simbur cahyo. Termasuk sastra lisan, tari dan musik trades. Bahkan ada yang sudah diakui Unesco , " ungkapnya.

BACA JUGA:Hari Juang Kartika TNI AD, Kodim 0409 RL Tanam 250 Pohon

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan