Cegah Kenakalan Remaja, Pj Walikota Bengkulu Minta Sekolah Ekstra Awasi Pelajar
Pj Walikota Bengkulu, Arif Gunadi (baju putih) berikan imbauan atasi persoalan kenakalan remaja--GATOT/RK
Radarkoran.com - Maraknya aksi para geng motor (gengster) yang terjadi di Kota Bengkulu akhir-akhir ini menjadi perhatian khusus berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu.
Aksi para geng motor di malam hari yang menimbulkan keresahan dan menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Bengkulu menjadi atensi dari Penkot Bengkulu untuk diatasi dengan segera.
Menyikapi persoalan yang ada, Penjabat (Pj) Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, meminta instansi terkait khususnya seluruh para kepala sekolah baik jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk lebih ekstra lagi melakukan pemantauan terhadap perkembangan anak didiknya di sekolah. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah aksi kenakalan remaja, salah satunya keberadaan geng motor menggangu Kamtibmas.
"Tolong dipantau dengan baik perkembangan anak kita. Berikan pengertian, jika ada yang janggal segera laporkan," sampai Arif Gunadi saat apel bersama jajaran Dikbud, Kepsek SD dan SMP di Aula Dinas Dikbud pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Selain itu, seluruh kepala sekolah juga diminta dan diimbau untuk memperhatikan kenakalan remaja lainnya seperti pelecehan seksual dan tindakan lain yang dinilai tak benar dan melanggar aturan yang berlaku.
BACA JUGA:Persoalan Pelajar Terlibat Geng Motor, Dinas Dikbud Bengkulu Ambil Langkah
"Banyak kenakalan remaja di luar sana, ada pelajar SMA, anak putus sekolah hingga pelajar SMP dan SD yang ikut serta dengan kawan-kawannya. Ini juga menjadi perhatian khusus untuk dapat diatasi," imbuh Arif Gunadi.
Lebih jauh, dirinya juga mengimbau seluruh pelajar untuk mengurangi aktivitasnya di malam hari di luar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Arif Gunadi menegaskan jika pemerintah fokus melakukan pencegahan kenakalan remaja dan mengajak seluruh stakeholder untuk ber sama-sama mengoptimalkan upaya yang dilakukan.
"Kenakalan remaja yang menjurus tindak kriminal ini tidak dapat dilakukan dengan pendekatan tunggal, tapi harus secara menyeluruh mulai dari keluarga, sekolah, pihak aparat kepolisian hingga pemerintah. Jadi butuh peran semua pihak," ujarnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini Polresta Bengkulu telah melakukan pembinaan terhadap 32 orang pelajar yang terlibat geng motor.
Upaya pembinaan dengan didampingi oleh orang tua, kepala sekolah, tokoh masyarakat dan tokoh agama telah dilakukan guna memberikan pencerahan bagi pemuda terlibat geng motor, agar para pelajar yang bersangkutan tidak kembali mengulangi lagi kesalahan dan keluar dari geng motor serta menghindari kegiatan tidak bermanfaat.