Pemprov Bengkulu Antisipasi Kenaikan Harga Komoditas Jelang Akhir Tahun
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si --GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memastikan akan melakukan antisipasi kenaikan harga komoditas pangan menjelang akhir tahun 2024 yang hampir terjadi setiap tahunnya.
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Drs. Khairi Anwar, M.Si mengatakan, salah satu komoditas yang harus diperhatikan dan diwaspadai dengan baik agar tidak terjadinya kenaikan harga yang signifikan yakni beras
"Beras ini yang harus jadi PR kita, karena komoditas ini adalah bahan pokok yang memang semua orang membutuhkannya dan ketika ada kenaikan harganya jarang bisa turun lagi, nah ini yang betul-betul harus kita antisipasi," ungkap Khairil.
Ia menambahkan, semua pihak khususnya Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) mulai dari saat ini harus melakukan langkah antisipasi dengan baik, sehingga menjelang peringatan Natal dan tahun baru tidak menimbulkan kekhawatiran terkait kebutuhan dan lonjakan harga komoditas beras.
"Biasanya menjelang akhir tahun itu kebutuhan akan beras akan tinggi, nah bayangkan saja kalau sekarang sudah ada kenaikan harga, bagaimana nanti ketika kebutuhan itu pada puncaknya," imbuhnya.
BACA JUGA:Turunkan Inflasi Daerah, TPID Diminta Perkuat Kerjasama Pemenuhan Komoditas Pangan
Selain antisipasi kenaikan harga beras, Khairil juga menekankan akan pentingnya antisipasi komoditas lainnya, terutama yang turut andil dalam peningkatan angka inflasi daerah.
"Seperti komoditas cabai, walaupun sekarang ini memang lagi menurun permintaannya, tapi itu harus diantisipasi ketika di akhir tahun di November hingga Desember. Pada jangka waktu ini biasanya banyak masyarakat kita yang pesta pernikahan dan hajatan yang pasti butuh komoditas cabai. Sehingga kita harus antisipasi sejak awal-awal," papar Khairil.
Lebih lanjut, Khairil mengatakan jika Pemprov Bengkulu setiap awal pekan selalu melakukan rapat koordinasi bersama kementerian membahas antisipasi peningkatan inflasi daerah. Selain itu, Pemprov bersama TPID yang didalamnya ada bank Indonesia dan instansi terkait, bersama-sama menjalankan berbagai program dan upaya pengendalian angka inflasi.
Dengan upaya yang dilakukan ini, Khairil berharap di tiga bulan terakhir tahun 2024 ini tidak terjadinya kenaikan harga yang signifikan yang menyebabkan kenaikan angka inflasi daerah.
"Kita antisipasi sejak awal agar tidak terjadi peningkatan inflasi. Bersama BI dan pihak terkait lainnya, juga ada intervensi dari pemerintah untuk bisa mengendalikannya," tutupnya.