Apel Bulanan dan Coffee Morning, Pemkab Rejang Lebong Bahas Soal Kebencanaan

Pjs. Bupati Rejang Lebong, Dr. H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si mengajak seluruh stakeholder di wilayah ini untuk konsisten siaga bencana.--IST/RK

Radarkoran.com - Pjs. Bupati Rejang Lebong, Dr. H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si mengajak seluruh stakeholder di wilayah ini untuk konsisten siaga bencana.

Bukan tanpa alasan, memasuki musim penghujan saat ini mengakibatkan potensi bencana terbuka lebar. Untuk mengantisipasi masa kedaruratan bencana tentunya diperlukan dukungan SDM, logistik masa panik dan penanggulangan pascabencana.

Hal tersebut disampaikan Herwan pada apel bulanan bersama dan coffee morning yang digelar di halaman Dinas PUPR Rejang Lebong, Kamis 17 Oktober 2024. 

"Rejang Lebong memiliki beragam potensi bencana. Mulai dari banjir di beberapa titik, tanah longsor, gempa tektonik dan vulkanik juga angin puting beliung. Sehingga perlu dilakukan mitigasi bencana terpadu," ungkap Herwan.

Apel dan coffee morning itu dihadiri unsur Forkopimda. Yakni, Dandim 0409, Letkol.Arh. Erfan Yuli Saputro, Kapolres, AKB. Eko Budiman, SIK, MIK, MSi, Kajari Fransisco Tarigan, SH, MH, Ketua PN, Santonius Tampubolon, SH, MH. Sekdakab, Yusran Fauzi, ST. Kepala Basarnas, Muslikun. Serta, para kepala dinas instansi jajaran Pemkab, para asisten setdakab, para kepala Puskesmas.

Selain itu, bupati juga mengimbau seluruh ASN untuk meningkatkan disiplin dan etos kerja sehingga lebih professional dalam bekerja.

BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Realisasikan Beasiswa Prestasi, Sasar 197 Mahasiswa

Usai apel bersama dilanjutkan dengan coffee morning dengan membahas 2 topik. Yakni, kebencanaan dan netralitas ASN dalam Pilkada yang dipandu Asisten I Setkab Rejang Lebong Pranoto Madjid, SH, MSi. 

‘’Butuh keterpaduan lintas sektor dalam menangani bencana. Untuk itu dapat bergerak bersama tentunya diperlukan komunikasi efektif antar sektor,’’ ujar bupati.

Sementara Kapolres AKBP. Eko Budiman mempertanyakan masalah SDM, material, metode dan SOP penanganan bencana. 

"Sebelum terjadi bencana perlu dilakukan mitigasi. Misalnya, untuk mengantisipasi longsor diperlukan reboisasai di titik titik rawan longsor, agar tidak terjadi banjir, maka gorong gorong yang tersumbat perlu dibersihkan," kata Kapolres.

Sedangkan Kepala BPBD Rejang Lebong, Sholahuddin, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan call center yang buka 24 jam. ‘’Masyarakat dapat melapor kapan saja melalui No. 082170010084. Setiap hari ada 8 personel yang piket. Selain itu, dalam SOP kita akan melakukan respon dalam 5 menit. Serta kita juga memiliki banyak relawan,’’ terang Sholahudin.

Untuk mengetahui potensi gempa, karena wilayah Rejang Lebong berada di lempeng Bukit Barisan yang rawan gempa, maka, BPBD saat ini sedang membangun Shelter Gempa. Pembangunan fasilitas deteksi dini gempa ini didukung Stasiun BMKG Kepahiang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan