Bengkulu Didominasi Pekerja Lulusan Pendidikan Rendah, Diploma dan Sarjana Dominasi Pengangguran
Infografis tingkatan pendidikan angkatan kerja di wilayah Bengkulu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat jumlah angkatan kerja di wilayah Bengkulu pada Agustus 2024 sebanyak 1.136.573 orang, atau naik 29.113 orang dibanding Agustus 2023. Dari jumlah tersebut, penduduk yang bekerja sebanyak 1.101.234 orang, naik sebanyak 31.619 orang dari Agustus 2023.
Data BPS Provinsi Bengkulu menunjukkan jika angkatan kerja di wilayah ini masih didominasi pekerja dengan tingkat pendidikan rendah, yakni tamatan SD ke bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD), yaitu sebesar 33,11 persen atau sebanyak 364.600 orang. Lalu tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama ada sebanyak 189.629 orang atau 17,22 persen.
"Jika ditotalkan, lebih dari separuh atau 50,33 persen penduduk bekerja di Bengkulu berpendidikan SMP dan SD," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal.
Sementara penduduk bekerja tamatan SMA ada sebanyak 254.143 orang (23,08 persen) tamatan SMK sebanyak 102.239 orang (9,37 persen), Diploma I/II/III sebanyak 26.271 orang (2,39 persen) dan Diploma IV, S1,S2,dan S3 sebanyak 163.352 orang (14,83 persen).
Di sisi lainnya, untuk tingkat pengangguran terbuka untuk tingkatan pendidikan sekolah dasar memiliki persentase terendah yakni hanya 1,39 persen. Angka tersebut di susul tingkat pendidikan SMP sebesar 1,83 pesen, SMa 4,31 persen, SMK 4,86 persen, Diploma IV,S1,S1,dan S3 sebesar 4,86 persen.
"Tingkat pengangguran terbuka paling tinggi justru pada tingkatan pendidikan Diploma I,II dan III sebesar 5,70 persen," imbuh win Rizal.
BACA JUGA:Petani Kota Bengkulu Sampaikan Harapan Besar Kemenangan DISUKA
Win Rizal mengatakan, tingkatan pendidikan Sekolah Dasar mendominasi angkatan kerja, namun memiliki persentase pengangguran terendah lantaran lantaran tenaga kerja pada tingkatan ini tidak memilih-milih pekerjaan yang diinginkan.
"Pekerja dengan tingkat pendidikan yang rendah ini pokoknya dapat bekerja, makanya penganggurannya paling rendah, khususnya yang lulusan SD," sampai win Rizal.
Sementara itu, win Rizal menyebut untuk tingkatan Diploma dan sarjana memiliki mindset atau pemikiran untuk bekerja sesuai dengan jurusan dan keahlian mereka masing-masing. Sedangkan kebutuhan dunia kerja tidak dapat memenuhi, sehingga tingkatan pendidikan ini banyak yang menjadi pengangguran.
"Mereka merasa punya nilai tawar sesuai dengan jurusan yang mereka miliki dan tidak mau bekerja diluar latar belakang pendidikan yang mereka geluti. mindset seperti ini harus dirubah, karena sebenarnya pendidikan itu merubah wawasan kita dan kita bisa bekerja dimana saja yang membutuhkan," tutup Win Rizal.