2 Sosok Pahlawan Nasional yang Jarang Diketahui, Begini Perjuangannya untuk Indonesia
Setiap 10 November, masyarakat Indonesia memperingati hari pahlawan.--RYAN/RK
Marthen juga berperan dalam diplomasi internasional, menghadiri perundingan di New York yang menghasilkan pengakuan internasional terhadap Irian Barat sebagai bagian dari Indonesia. Akhirnya, wilayah ini bergabung dengan Indonesia pada tahun 1969, yang kemudian dikenal sebagai Irian Jaya.
2. I Gusti Ketut Jelantik
I Gusti Ketut Jelantik, yang juga dikenal sebagai Patih Jelantik, lahir pada tahun 1800 di Bali. Ia adalah putra ketiga dari keluarga bangsawan Buleleng.
Ayahnya, I Gusti Anglurah Ketut Jelantik, adalah keturunan Raja Buleleng yang kehilangan kekuasaannya setelah kerajaan Karangasem mendominasi wilayah tersebut.
Pada tahun 1828, I Gusti Ketut Jelantik diangkat sebagai patih karena kemampuannya yang luar biasa dalam strategi perang. Ia dikenal karena keberaniannya memimpin perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Pada tahun 1843, Belanda berusaha memaksakan kebijakan yang merugikan kerajaan-kerajaan Bali, salah satunya dengan menghapuskan hak Tawan Karang, yaitu hak kerajaan untuk merampas kapal-kapal yang terdampar. Patih Jelantik menentang kebijakan ini, dan perlawanan sengit pun terjadi.
Konflik ini memuncak pada tahun 1848 dengan pecahnya Perang Jagaraga. Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Van Der Wijk berusaha menguasai Bali.
Walaupun pada serangan pertama Belanda gagal, akhirnya pada 16 April 1849, Belanda berhasil menguasai Jagaraga. Patih Jelantik tetap memimpin perlawanan hingga akhirnya gugur di pertempuran perbukitan Bale Pundak.