Soal PPDB Zonasi, Ini Perbedaan Sikap Presiden Prabowo dan Wapres Gibran

Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. --FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com - Belakangan ini mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi kembali hangat serta jadi perdebatan. Ada pihak yang menghendaki PPDB zonasi dihapus. Sebagian lagi setuju PPDB zonasi tetap dipertahankan. 

Mengenai hal ini, Presiden Prabowo Subianto meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk memperdalam kajian terkait pelaksanaan PPDB berbasis zonasi, sebelum nantinya mengambil keputusan final.

"Pada intinya terkait PPDB, Pak Presiden meminta atau menugaskan kami untuk memperdalam kajian pelaksanaannya," jelas Mendikdasmen Abdul Mu'ti di kompleks Istana Kepresidenan beberapa hari lalu usai menemui Presiden Prabowo Subianto terkait hal tersebut.

Menteri Abdul Mu'ti mengatakan, kajian PPDB zonasi ini turut melibatkan para kepala dinas pendidikan, pakar pendidikan serta stakeholder penyelenggara pendidikan. Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa, hasil kajian tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. 

Keputusan akhir mengenai pelaksanaan PPDB zonasi akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang kabinet mendatang. "Keputusannya akan disampaikan dalam sidang kabinet," ujar Menteri Abdul Mu'ti.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmi Naikkan Gaji Guru ASN dan Honorer, Berikut Penyataannya

Wacana seputar penghapusan sistem zonasi dalam PPDB ini kembali mencuat, setelah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka secara tegas menyampaikan permintaannya kepada Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Dalam sambutannya pada acara Tanwir I PP Pemuda Muhammadiyah di Jakarta Pusat, baru-baru ini Wapres Gibran menyatakan kalau sistem zonasi harus dihapus, karena dianggap menghambat kemudahan akses pendidikan yang menjadi kunci menuju generasi emas dan visi Indonesia Emas 2045. 

Selain kritik terhadap sistem zonasi, Wapres Gibran juga menyoroti pentingnya memperkuat keterampilan anak-anak muda di bidang digital, seperti coding, programming, dan digital marketing, supaya tidak tertinggal dari negara lain. 

Wapres Gibran turut mengajak generasi muda untuk memanfaatkan bonus demografi melalui semangat gotong royong hingga kerja keras demi mendukung visi besar Indonesia di masa depan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan