Terjadi 127 Kasus Gigitan HPR, Puskesmas Tes Terbanyak

Radarkoran.com - Sebanyak 127 kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) terjadi di Kabupaten Lebong. Data tersebut diperoleh dari laporan 13 Puskesmas yang ada di wilayah ini.

Dari jumlah itu, kasus gigitan HPR terbanyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Tes Kecamatan Lebong Selatan dengan jumlah 34 kasus gigitan HPR. Sementara paling sedikit di wilayah kerja Puskesmas Talang Leak dengan 1 kasus.

"Kasus gigitan tertinggi terjadi di wilayah Puskesmas Lebong Selatan, mencapai 34 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rachman, S.KM, M.Si. 

Dalam mengatasi kasus gigitan HPR, Rachman mengatakan disetiap Puskemas sudah disiapkan 10 paket vaksin rabies. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penanganan medis ketika terjadi kasus gigitan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. 

"Kami terus menyediakan vaksin rabies dengan stok 10 paket di setiap puskesmas untuk mengantisipasi kasus gigitan," tambahnya.

Rachman juga menegaskan bahwa meskipun hingga kini belum ada laporan kematian akibat gigitan HPR di Lebong, kekhawatiran masyarakat tetap tinggi, mengingat rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. 

BACA JUGA:Segini Jumlah Kasus Kematian Bayi dan Ibu di Kabupaten Lebong hingga Oktober

Hewan seperti anjing, kucing, dan monyet menjadi ancaman utama penyebaran rabies di wilayah ini.

Kasus gigitan HPR sepanjang tahun 2024 ini tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lebong. Wilayah dengan laporan tertinggi adalah Kecamatan Lebong Selatan, sementara Kecamatan Bingin Kuning tercatat sebagai wilayah dengan angka kasus terendah.

Rachman mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gigitan HPR untuk segera mendapatkan vaksin rabies di puskesmas terdekat.

"Kami mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap hewan liar, terutama anjing, kucing, dan monyet yang berpotensi menularkan rabies. Segera laporkan ke pihak berwenang jika menemukan hewan yang menunjukkan gejala rabies," singkatnya.