Debit Air Kurang, Ratusan Hektare Lahan Sawah di Karang Indah Kepahiang Terbengkalai
SAWAH : Salah satu titik areal persawahan yang ada di Desa Karang Indah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.--RYAN/RK
Radarkoran.com - Desa Karang Indah Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, memiliki 350 hektare (Ha) lahan persawahan. Namun sayangnya, meski memiliki lahan sawah yang cukup luas, hasil panen petani hingga sekarang belum juga maksimal.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Karang Indah, Dedi Haryanto pada Kamis 12 Desember 2024. Dipaparkan Kades Dedi, dari 350 Ha lahan persawahan yang ada di desanya ini, untuk sawah yang produktif tidak sampai setengah dari total seluruh lahan yang ada.
Hal tersebut terjadi lantaran banyak lahan sawah warga yang tidak mendapatkan pasokan air atau debit air kurang, sehingga setiap tahunnya para petani secara bergantian untuk melakukan tanam padi.
"Hanya ada kisaran 150 hektare lahan sawah yang produktif, dari total 350 hektare. Ini lantaran tidak semua lahan sawah kebagian debit air yang cukup.
Ya, ada ratusan hektare sawah yang debit airnya kurang atau kecil," sampai Kades Dedi. kepada wartawan Radarkoran.com.
Lebih lanjut Kades Dedi mengungkapkan, tidak hanya banyak sawah yang tidak bisa difungsihkan akibat kekurangan debit air, akan tetapi kurangnya debit air juga berdampak pada hasil panen sawah yang digarap. Lainkan halnya, kata dia, jika debit air normal mengalir ke sawah-sawah milik warga, hasil panen tentunya akan maksimal.
BACA JUGA:Dugaan Tipikor Setwan Kepahiang, Bendahara Akui Ada Kegiatan Fiktif
Saat ini, jelas Kades Dedi, untuk 1 hektare sawah hanya bisa menghasilkan 1,6 ton beras. Padahal seharusnya, jika debit air maksimal, setiap satu hektare sawah bisa mencapai 4 hingga 5 ton beras.
"Dampak dari kurangnya debit air ini, ya tidak hanya berpengaruh terhadap tidak bisanya warga menanam padi di ratusan hektare sawah yang ada di desa kami ini. Tapi juga berdampak pada hasil panen yang tidak maksimal. Oleh karena itu, kami sangat berharap solusi dari pemerintah, atas masalah yang kami hadapi ini," tambahnya.
"Kami ingin persoalan ini segera diselesaikan, tidak terus-terusan berlarut. Terlebih lagi pada saat ini pemerintahan Presiden Prabowo Subianto fokus pada swasembada pangan. Nah, jika kondisi sawah-sawah yang ada saja tidak dipedulikan, seperti debit airnya kurang, ya bagaimana mungkin bisa kita ikut andil dalam menyukseskan program tersebut," demikian Kades Dedi.