Penanganan Pasien Diare Melalui Syndromic Testing, Hasilnya Cepat dan Akurat

Sakit diare harus mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat, supaya tidak semakin parah. --FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com- Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) bekerja sama dengan QIAGEN, salah satu perusahaan di bidang teknologi diagnostik, menggelar webinar bertajuk Expert Meeting of Modern Diagnostics in Diarrhea Management: Exploring the Latest Update Guidelines on Diarrhea Management in Indonesia pada Minggu 15 Desember 2024.

Webinar ini bertujuan mengenalkan dan membahas pembaruan terbaru yang terdapat dalam buku konsensus dan tata laksana manajemen diare. Webinar ini dihadiri kisaran 1.400 dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis gastroenterologi – hepatologi, maupun dokter spesialis penyakit dalam.

Teknologi diagnostik untuk diare berkembang pesat, terutama hadirnya metode polymerase chain reaction (PCR) multipleks feses, yang memungkinkan deteksi simultan berbagai patogen seperti bakteri, virus dan parasit dalam satu sampel feses. 

Pemeriksaan PCR multipleks feses sangat direkomendasikan bagi pasien dengan diare kronik, persisten atau akut untuk identifikasi patogen secaraspesifik. Patogen yang berbeda dapat menyebabkan gejala yang serupa, sehingga hal ini menyulitkan dokter untuk mengidentifikasi patogen tertentu penyebab infeksi yang di derita oleh pasien, terutama pada pasien imunokompromais /imunodefisiensi seperti penderita HIV/AIDS, kanker, autoimun dan gangguan kesehatan kronis lainnya.

"Terutama apabila pasien memiliki penyakit seperti HIV atau auto-imun, di mana tubuh tidak dapat melawaninfeksi sehingga bisa terjadi diare akut hingga kronis. Hasil pemeriksaan Systemic Testing memiliki keuntungan tersendiri, karena dapat mengetahui penyebab infeksi hingga 23 patogen, sehingga sangat membantu dokter menentukan pengobatan yang paling tepat berdasarkan penyebab utama diare," sampai Dr.dr. Hasan Maulahela selaku Sekjen PB-PGI.

BACA JUGA:7 Khasiat Makan Pisang Campur Madu, Bikin Perkasa di Ranjang

Selain itu, panduan terbaru memberikan rekomendasiterapi yang lebih beragam, termasuk pilihan antibiotik dan probiotik yang disesuaikan etiologi spesifik, sehingga hasil tes PCR Multiplex ini dapat mengurangi penggunaan antibiotik secara berlebihan atau tidak sesuai indikasi, yang merupakan salah satu dari penyebab utama resistensi antibiotik saat ini. 

"Teknologi diagnosti mendukung pengambilan keputusan klinis yang lebih cepat, meningkatkan efisiensi, dan kualitas perawatanpasien. Alat untuk melakukan pemeriksaan Syndromic Testing telah tersedia di e-catalog, sehingga terbuka bagi rumah sakit yang memang membutuhkannya. Syndromic Testing juga sudah tersedia di beberapa rumah sakit besar milik pemerintah maupun swasta," kata Guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI yang sekaligus merupakan moderator pada webinar, Prof. Ari Fahrial Syam. 

Selain itu ditekankan juga tentang pentingnya kesadaran hidup bersih sebagai bentuk pencegahan akan penyakit diare yang masih menjadi momok di tengah masyarakatmodern. Terutama pada musim peralihan panas ke hujan seperti saat ini, kebersihan menjadi hal yang utama. 

Umumnya pencegahan diare dapat dilakukan dari hal sederhana mulai dari mencuci tangan setiap akan makan, kemudian menjaga sumber makanan dan sumber air tetap bersih supaya terhindar dari penyakit diare.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan