Basarnas Bengkulu Sebut Sepanjang Tahun 2024 Kecelakaan Kapal Mendominasi
Kasi Operasi dan siaga Basarnas Bengkulu, Likopa --GATOT/RK
Radarkoran.com - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Provinsi Bengkulu menyebut sepanjang tahun 2024 telah melakukan sebanyak 37 operasi SAR atau operasi pencarian dan penyelamatan di beragam kejadian.
Kasi Operasi dan siaga Basarnas Bengkulu, Likopa mengatakan, dari total kejadian tersebut, operasi SAR yang terkait kecelakaan kapal nelayan mendominasi dengan total 29 korban. Dari 9 operasi SAR terkait kecelakaan kapal, terdapat 26 korban selamat, 1 orang dinyatakan hilang, dan 2 orang meninggal dunia.
"Untuk kejadian yang ada di Provinsi Bengkulu meliputi kecelakaan kapal, kondisi yang membahayakan manusia dan bencana. Kejadian yang paling mendominasi adalah kecelakaan kapal nelayan dengan total 29 korban," tutur Likopa pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Selain itu, Likopa menyebut, ada sebanyak 32 kejadian yang membahayakan manusia juga tercatat sepanjang tahun 2024 yang ditangani Basarnas Bengkulu.
"Kejadian ini melibatkan total 34 korban, dengan 6 orang dinyatakan hilang dan 14 korban meninggal dunia," imbuh Likopa.
Lebih jauh, kasus terbanyak yang ditangani Basarnas Bengkulu adalah kecelakaan kapal nelayan yang dihantam ombak dan karam.
BACA JUGA:916 Orang Mendaftar PPPK Tahap II Provinsi Bengkulu
"Kejadian ini tersebar merata di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu, mulai dari Mukomuko sampai ke Kaur dan hampir merata," sampai Likopa.
Lebih lanjut, dalam upaya mengantisipasi kecelakaan yang membahayakan jiwa, Basarnas terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait keselamatan.
Selain itu, untuk mengoptimalkan upaya penyelamatan, Basarnas juga selalu mengedepankan pemberian pelayanan terbaik dan terukur, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ada.
"Basarnas terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait antisipasi dan upaya penyelamatan diri. Juga berkolaborasi dengan pihak terkait lainnya dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan," tutup Likopa.