Tidak Semua Penerima Bansos di Kepahiang 'Bahagia': Penempelan Stiker Justru Timbulkan Dilema
Momen penempelan stiker Bansos oleh Dinsos Kepahiang--JIMMY/RK
Radarkoran.com-Belakangan ini, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang tengah gencar melakukan penempelan stiker bertuliskan 'Kami Termasuk Dalam Kategori Keluarga Miskin Penerima Bantuan Sosial'. Dalam pelaksanaannya, ternyata penempelan stiker ini membuat sejumlah penerima Bansos merasakan sebuah dilema. Para penerima Bansos didudukkan di tengah pilihan sulit, antara menerima Bansos namun ditempeli stiker, atau digugurkan dari daftar penerima Bansos.
Bagi KPM yang merasa perekonomiannya sudah bagus, tentu saja akan memilih mundur dari kepesertaan. Namun bagaimana nasib mereka yang benar-benar masih terhimpit ekonomi? tentu dirinya akan dihadapkan dengan rasa bimbang yang tak menentu. Disatu sisi, mereka masih butuh terhadap kucuran dana bantuan itu, namun disisi lain mereka merasa, penempelan stiker ini bak sebuah aib yang membuatnya merasa malu.
Seperti yang disampaikan oleh Nur Asmara, warga Kelurahan Pensiunan, Kecamatan Kepahiang. Ia mengaku bahwa sebetulnya di dalam lubuk hati kecilnya, menyimpan rasa malu dan juga sedih, pascarumahnya ditempeli stiker bertuliskan 'Kami Termasuk Dalam Kategori Keluarga Miskin Penerima Bantuan Sosial' ini.
BACA JUGA:Ketahuan Saat Verifikasi: Warga Kepahiang Ajukan Bansos Pakai Foto Kantor Kelurahan
Namun sayang beribu sayang, ia tidak memiliki pilihan lain selain menerima hal tersebut. Sebab perekonomiannya yang belum stabil, membuatnya masih sangat membutuhkan Bansos dari pemerintah.
"Sebetulnya ada juga perasaan sedih dan malu, tapi biarlah. Karena memang saya selaku penerima dan masih membutuhkan Bansos ini," ujar Nur.
Perasaan sedih dan malu itu, semakin dalam usai ia menerima ejekan dari sejumlah oknum warga yang mungkin, tidak memahami seberapa sulit ia menyambung hidup. Sebagai seorang janda yang harus menghidupi anaknya, ia mengaku bahwa keberadaan Bansos ini masih sangat dibutuhkan. Terlebih penghasilan dari berdagang kecil-kecilan, menurutnya sangat sulit untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Penerima Bansos di Dusun Kepahiang Harus Rekomendasi RT/ RW
"Ditambahlagi, ada anak yang masih harus sekolah dan membutuhkan biaya besar. Sehingga memang Bansos ini sangat saya butuhkan," sambungnya.
Sekadar mengulas bahwa, Dinas Sosial (Dinsos) Kepahiang baru saja menjalankan program penempelan stiker ke rumah-rumah para penerima Bansos di Kepahiang. Selama beberapa hari berjalan, ternyata sudah ada 100 lebih penerima Bansos di Kepahiang yang mendadak mengundurkan diri.
Kepala Dinsos Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd mengatakan bahwa, pengunduran diri ini terjadi lantaran beberapa alasan, salah satunya adalah lantaran mereka merasa masih ada warga lain yang lebih pantas untuk menerima Bansos tersebut.
Pengunduran diri ini, ada yang dinyatakan secara langsung oleh KPM yang bersangkutan pada saat didatangi oleh petugas, ada juga beberapa warga yang mendatangi Kantor Dinsos Kepahiang untuk mengajukan pengunduran dirinya. Bukan cuma itu saja, Dinsos juga menerima banyak laporan pengunduran diri dari masyarakat melalui via Whatsapp dan sejumlah media sosial lainnya.
BACA JUGA:Digrebek Bersama Wanita di Hotel: Oknum RT di Kepahiang Mengundurkan Diri