Pengendara Jalan Tol Diimbau Patuhi Aturan Berkendara
Tol Bengkulu-Taba Penanjung--GATOT/RK
Radarkoran.com - Untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas, PT. Hutama Karya (Persero) mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk berkendara sesuai dengan tata tertib dan ketentuan yang berlaku di jalan tol.
Hal demikian menyikapi adanya peningkatan arus lalu lintas saat libur panjang Natal 2024 dan tahun Baru 2025 (Nataru) yang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan di jalur lalu lintas, khususnya jalan tol.
Brand Manager Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Bhaskoro mengingatkan akan pentingnya pengendara jalan tol untuk mematuhi aturan berkendara. Beberapa aturan berkendara yang perlu diperhatikan tersebut seperti menggunakan kecepatan minimum 60 km/jam dan maksimum 100 km/jam, serta tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat.
Pengguna jalan juga diminta untuk segera beristirahat di tempat istirahat terdekat apabila merasa mengantuk, memastikan kondisi kendaraan layak jalan, hingga menyiapkan kartu uang elektronik untuk pembayaran tarif tol.
"Jika ada keluhan atau melihat tindak kejahatan di jalan tol, pengguna dapat melapor ke Call Centre Tol Bengkulu- Taba Penanjung di 0853-2910-0900," imbau Bhaskoro.
Lebih lanjut, pada periode libur Nataru, Bhaskoro menyebut adanya potensi kenaikan Volume Lalu Lintas (VLL) yang melintasi ruas jalan TOL Bengkulu-Taba Penanjung yang memiliki panjang 16,7 Kilometer (KM).
BACA JUGA:Tarif Baru Tol Bengkulu-Taba Penanjung Segera Diberlakukan, Segini Besarannya
"Lalu lintas normal kurang lebih 1.500-2.000 kendaraan. Untuk nataru dibandingkan tahun lalu mungkin rata-rata volume lalu lintas di 2.500 sampai 3.000 kendaraan yang lewat jalan tol Bengkulu - Taba Penanjung," tutur Bhaskoro.
Selama Nataru peningkatan volume lalu lintas dan mobilitas masyarakat di periode liburan kali ini diprediksi cukup tinggi. Peningkatan aktivitas masyarakat yang memanfaatkan Tol untuk bepergian, menunjukkan jika jalan tol yang ada memiliki peran penting sebagai jalur penghubung antar wilayah.
"Lonjakan kerap terjadi di H-2 dan H-5, itu biasa terjadi setiap tahunnya," ujar Bhaskoro.