Mendikdasmen Abdul Mu'ti Serap Aspirasi Pemda untuk Siapkan Kebijakan Baru

Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengungkapkan pentingnya mendengarkan aspirasi dan masukan, dari para pemangku kepentingan pendidikan di daerah.--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan pentingnya mendengarkan aspirasi dan masukan, dari para pemangku kepentingan pendidikan di daerah sebagai pijakan dalam merumuskan kebijakan nasional.
"Kami ingin mendengarkan apa yang terjadi di daerah, untuk menjadi masukan bagi kami di dalam mengambil kebijakan nasional, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan," sampai Mendikdasmen Abdul Mu'ti pada Kamis 26 Desember 2024.
Menurut Mendikdasmen Abdul Mu'ti, visi pendidikan bermutu untuk semua telah dirumuskan berdasarkan amanat UUD 1945, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Visi itu juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun Indonesia yang kuat, maju, sertaberdaulat.
Menteri Mu'ti pun mengungkapkan dua hal utama dalam arah kebijakan pendidikan. Pertama, memastikan setiap warga negara dapat mengakses pendidikan sebagai hak dasar mereka. Namun, dia menyoroti sejumlah tantangan, seperti kendala geografis, kondisi ekonomi, situasi keamanan dan sebagainya. Kedua, memastikan mutu pendidikan yang diterima masyarakat sesuai standar yang ditetapkan.
"Tantangan kesenjangan mutu pendidikan di berbagai daerah menjadi perhatian serius yang harus segera diatasi," ujar dia.
BACA JUGA:Pendidikan Disebut Ampuh Cegah Radikalisme dan Terorisme
Guna mendukung visi tersebut, lanjut dia, pemerintah telah menyusun berbagai langkah strategis. Salah satu prioritas utama ialah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Renovasi sekolah menjadi fokus penting, terutama bagi institusi yang belum memenuhi standar pembelajaran ideal.
Selain itu, upaya peningkatan kualitas tenaga pendidik juga menjadi prioritas, mengingat masih banyak guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai. Pemerintah berkomitmen mempercepat proses sertifikasi guru. "Ini adalah bagian dari komitmen kami guna meningkatkan kualitas pendidik," ucap Mu'ti.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyoroti pentingnya penguatan pendidikan karakter, yang selama ini menjadi tantangan tersendiri. Melalui program bimbingan konseling yang lebih terintegrasi, guru diharapkan bisa menjadi pendamping dan penghubung yang efektif antara siswa serta orangtua, mampu membantu mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh.
Selain itu, Kemendikdasmen akan meluncurkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang dirancang guna membangun karakter positif sejak dini, serta menciptakan lagu-lagu anak baru untuk mendukung pendidikan usia dini.
Dalam konteks pendidikan dasar, Menteri Abdul Mu'ti juga menyampaikan bahwa pemerintah mulai memperkenalkan pengajaran matematika sejak taman kanak-kanak, dengan pendekatan belajar sambil bermain. Langkah itu didasarkan pada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa pendidikan prasekolah dapat meningkatkan resiliensi dan prestasi belajar anak-anak.
Selain itu, pembelajaran berbasis teknologi juga menjadi bagian penting dari kebijakan pendidikan ke depan. Pembelajaran coding dan artificial intelligence (AI) diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan guna mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan abad 21. Kebijakan ini diperkuat juga dengan pendekatan deep learning, yang menekankan pada pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran yang esensial.
Sementara itu, Wakil Mendikdasmen Fajar Riza Ul Haq menyoroti kondisi pendidikan di Jawa Barat, termasuk tantangan tingginya angka putus sekolah dan kekurangan guru. Dia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.