Keindahan Bukit Kandis yang Menyimpan Sejarah, Cinta hingga Aura Mistis
WISATAWAN : Bukit kandis yang berada di Desa Durian Demang Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah, menjadi tujuan wisatawan.--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Wisata Bukit Kandis, merupakan salah satu objek wisata yang diburu wisatawan yang suka dengan tantangan. Terletak di Desa Durian Demang Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah, wisata bukit kandis menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal dengan keindahan alamnya.
Tapi harus diketahui, bukit kandis menyimpan beragam cerita sejarah yang menarik perhatian, dan memiliki aura mistis yang kental, serta menjadikannya semakin membuat wisatawan tertantang untuk mengunjunginya.
Diceritakan oleh Guntur Alam, warga keturunan asli dari penduduk di sana, bukit kandis hanyalah hutan belantara yang sering dikunjungi oleh pemuda-pemudi untuk bermain atau berpacaran. Namun pada suatu hari, sepasang kekasih yang sedang berkunjung ke sana tanpa membawa bekal, merasa lapar dan haus.
Nah, ketika mereka mendekati bukit, mereka menemukan pohon kandis dengan buah lebat yang rasanya menyegarkan. Buah tersebut menghilangkan rasa lapar serta haus mereka, dari situlah nama bukit kandis pun tercipta.
"Dulunya bukit kandis hanyalah hutan belantara. Tetapi pada suatu hari, sepasang kekasih yang datang tanpa membawa bekal menemukan pohon kandis dengan buah yang besar dan enak. Jadi, dari sanalah nama bukit kandis dimulai," kata Guntur Alam.
BACA JUGA:Pesona Kampoeng Durian Bengkulu Tengah, Favorit Wisatawan Luar Daerah
Dia melanjutkan, bukit kandis juga dikenal dengan beberapa nama lain yang dikenal oleh warga sekitar, yakni bukit puding dan bukit beringin. Nama-nama tersebut diambil dari tiga marga yang hidup di kawasan tersebut di masa lalu. Dituturkan, bukit kandis jadi sebutan warga di wilayah Durian Demang. Dan
bukit puding dikenal oleh warga di wilayah Bajak dan Jambu. Kemudian nama bukit beringin dikenal oleh warga di wilayah Merigi Klindang.
Karena sering dikunjungi oleh pemuda-pemudi, Bukit Kandis menjadi tempat yang sering dikaitkan dengan tempat pencarian pasangan. Hal inilah kemudian melahirkan pantun khas yang menggambarkan perjalanan ke bukit kandis. Berikut pantunya 'Jalan-jalan ke bukit kandis, melihat rumah berbaris-baris, biar nyawa di ujung keris, yang penting dapat budak gadis'.
Pantun ini mempunyai makna, yakni meskipun perjalanan menuju bukit kandis sulit dan jauh tanpa bekal, orang akan tetap melaluinya demi bertemu dengan kekasih hati, yang kemudian dapat menikmati buah kandis yang enak. Tetapi selain cerita cinta, bukit kandis memiliki cerita mistis yang kuat.
Guntur Alam menggambarkan berbagai upacara dilakukan oleh beberapa orang yang datang untuk mengirimkan do'a kepada leluhur atau membayar nazar. Beberapa orang bahkan datang dari Kepahiang maupun Lebong, membawa sesajen atau mengadakan ritual seperti memotong kambing atau kerbau, dengan niat yang baik.
"Banyak orang yang datang ke sini (Bukit kandis), seperti dari Kepahiang dan Lebong, mengirimkan doa kepada leluhur atau membayar nazar. Jadi mereka membawa seserahan, dan ada juga yang memotong kambing atau kerbau. Kalau niatnya buruk, mereka bisa cilaka," ujar Guntur.
Masih bersama dengan Guntur, dirinya berbagi cerita pribadi tentang orang tuanya, yang dulu tinggal di Bukit Kandis dan mengalami musibah, karena tidak dikaruniai anak selama 10 tahun. Akan tetapi setelah mendapatkan petunjuk dari leluhur dalam bentuk mimpi, orang tuanya akhirnya dikaruniai keturunan.
"Walaupun orang tua saya sudah lama menikah, namun mereka belum memiliki anak. Tetapi setelah mendapatkan hidayah dari leluhur lewat mimpi, mereka akhirnya dikaruniai keturunan," cerita Guntur.