Masih Muda Sandang Status Janda, Menag Nasaruddin Berikan Tugas Tambahan untuk Penghulu, Apa?
JANDA : Masih muda sudah berstatus janda, penghulu di Indonesia diberikan tugas tambahan oleh Menag Nasaruddin Umar--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Masih muda sandang status janda, sehingga Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berikan tugas tambahan kepada penghulu di Indonesia.
Diketahui data kasus perceraian di Indonesia masih terbilang tinggi, bahkan 60 persen di antaranya perceraian terjadi pada pasangan yang baru berumur nikah di bawah lima tahun. Tentunya hal tersebut membuat masih muda tapi sudah sandang status janda.
Dengan kondisi masih muda sandang status janda tentunya, dari perceraian umur nikah yang di bawah 5 tahun. Sehingga hampir dipastikan yang terkena dampaknya adalah perempuan dan anak.
"Data menunjukkan bahwa percerarian di Indonesia 60 persen di antaranya dialami oleh pasangan dengan usia pernikahan di bawah lima tahun. Kalau sudah begini, yang pasti terkena dampak adalah perempuan dan anak," ungkapnya.
"Sehingga kejadian seperti ini harus menjadi perhatian lebih. Jadi penghulu, termasuk juga penyuluh, harus dapat memberikan edukasi dan konseling di wilayahnya masing-masing," lanjutnya.
BACA JUGA:Yuk Intip Daftar Pekerjaan Paling Banyak Dicari hingga 2030, Generasi Z Bersiap!
Ia menekankan, penghulu memiliki peran dalam menekan angka perceraian yang terjadi di Indonesia. Sehingga nantinya, jangan sampai masih muda sudah sandang status janda. Karena jika dilihat dari data, perceraian terjadi pada pasangan yang baru berumur nikah di bawah lima tahun.
Disebutkan, caranya, penghulu melibatkan diri untuk berkontribusi untuk mengedukasi masyarakat guna menurunkan angka perceraian.
"Penghulu itu bukan saja mencatatkan nikah. Anda semua juga harus bisa mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pernikahan. Karenanya penting untuk menguasai cara berkomunikasi kepada masyarakat," sampainya saat kegiatan Training Komunikasi dan Konseling untuk Penghulu Berbasis AI TalentDNA belum lama ini.
Disisi lain, dalam dunia yang semakin cepat saat ini, keterampilan komunikasi dengan memadukan teknologi seperti AI menjadi salah satu modal agar dapat menghadapi perubahan.
BACA JUGA:Yuk Intip Daftar Pekerjaan Paling Banyak Dicari hingga 2030, Generasi Z Bersiap!
"Saya berharap, kemampuan komunikasi yang diperoleh saat ini, dapat berdampak terhadap turunnya angka perceraian," harapnya.
Direktur Bina KUA dan Keluarga Kemenag Cecep Khairul Anwar menambahkan, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan pendekatan bimbingan perkawinan (Bimwin) yang lebih baik bagi masyarakat.
"Kita berharap ke depan, semua penghulu juga dapat dibekali pengetahuan dan kemampuan ini," tambahnya.