Selain Pantangan Susuk, Pisang Mas Sering Digunakan dalam Ritual Sesajen, Ini Ulasannya
Pisang Mas dipercaya merupakan salah satu pantangan orang yang menggunakan susuk--TANGKAPAN LAYAR
Radarkoran.com - Susuk merupakan salah satu bentuk ilmu gaib yang sebagian orang mempercayai bisa meningkatkan daya tarik seseorang dengan cara yang agak ekstrem.
Biasanya, susuk digunakan oleh mereka yang ingin menarik perhatian lawan jenis dengan meningkatkan pesona fisik mereka. Penggunaannya melibatkan prosedur spiritual, di mana benda asing, seperti jarum kecil atau logam, disisipkan ke dalam tubuh.
Tempat penyisipannya bisa bervariasi, mulai dari dagu, kening, hingga bagian tubuh lainnya. Meski tujuannya seringkali untuk meningkatkan kecantikan atau ketampanan, penggunaan susuk sering kali dikaitkan dengan mitos dan kepercayaan tertentu.
Salah satu pantangan yang cukup terkenal di kalangan pemakai susuk adalah mengonsumsi pisang mas. Menurut kepercayaan masyarakat, jika seseorang yang memakai susuk makan pisang mas, maka khasiat dari susuk tersebut akan hilang atau lenyap begitu saja. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa bisa demikian?
Dalam kepercayaan dunia gaib, pisang mas dianggap sebagai salah satu benda yang memiliki kekuatan untuk mengusir segala bentuk ilmu hitam atau energi negatif.
BACA JUGA:Manfaat Jantung Pisang untuk Kesehatan
Termasuk di dalamnya, dipercaya bisa menghilangkan pengaruh susuk yang dipakai untuk tujuan tertentu.
Konon, pisang mas memiliki daya magis untuk menetralkan dan merusak kekuatan-kekuatan gaib yang ada di tubuh seseorang.
Dalam beberapa cerita, pisang mas ini dianggap sebagai salah satu simbol dari alam gaib yang lebih tinggi, yang dapat memutuskan hubungan antara dunia nyata dengan dunia spiritual.
Oleh karena itu, bagi pemakai susuk, konsumsi pisang mas bisa menjadi sebuah kesalahan besar, yang berpotensi menghilangkan manfaat dari susuk itu sendiri.
Namun, ini bukan hanya soal susuk. Dalam banyak kebudayaan, pisang mas memang dikenal memiliki kekuatan simbolis yang cukup kuat. Di Bali, misalnya, pisang mas sering digunakan dalam berbagai ritual adat sebagai bagian dari sesajen.
Sesajen itu sendiri merupakan persembahan yang diberikan untuk menghormati roh leluhur atau dewa, sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan agar kehidupan masyarakat diberkahi dengan keselamatan dan kemakmuran.
Pisang mas di Bali memiliki makna khusus, yang dianggap sebagai simbol dari "kemakmuran" dan "kekayaan." Bahkan, di beberapa daerah, pohon pisang mas yang sudah ditebang pun dipercaya akan terus tumbuh kembali, menambah kekuatan simbolisnya sebagai lambang dari kelimpahan dan kehidupan yang tidak pernah berhenti.
Penggunaan pisang mas sebagai sesajen tidak hanya berkaitan dengan keyakinan akan keberuntungan materi, tetapi juga sebagai alat untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan alam gaib.