Soal Wacana ASN Pindah KTP dan Berdomisili di Bengkulu Tengah

Tokoh predisium pemekaran Kabupaten Bengkulu Tengah, HM. Wasik Salik. --FOTO/DOK

Radarkoran.com - Wacana Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah pindah KTP dan domisili di Bengkulu Tengah, disangsikan  

dapat terealisasi. Hal tersebut disampaikan tokoh predisium pemekaran Kabupaten Bengkulu Tengah, HM. Wasik Salik. 

Menurutnya, sudah sejak lama mayoritas ASN Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah beserta keluarganya menetap di luar Bengkulu Tengah, contohnya di Kota Bengkulu. Bukan perkara mudah untuk pindah tempat tinggal, berbeda hakalau jika ASN tersebut berstatus belum menikah. 

"Meski wacana ini digadang-gadang berdampak positif, salah satunya bagi peningkatan ekonomi masyarakat Bengkulu Tengah. Ya saya tetap pesimis dapat terealisasi. Padahal kalau sudah memiliki KTP Benteng, ya seharusnya tinggalnya pun di Benteng juga," kata Wasik Salik.  

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, hal ini sulit terwujud karena ASN masing-masing sudah memiliki rumah seperti di Kota Bengkulu. Belum lagi anak-anak mereka juga sudah sekolah di luar Bengkulu Tengah. Andai pun bupati serta wakil bupati terpilih Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto dan Tarmizi nantinya tetap merealisasikan program ini, Wasik Salik berpesan agar dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan matang. 

BACA JUGA:HPN 2025, Disdikbud Benteng Ajak Pers Bersinergi Tingkatkan Kualitas Pendidikan

"Ya harus dipersiapkan dengan baik, seperti misalnya dipersiapkan hunian Perumnas bagi ASN. Kalau memang nantinya diharuskan tinggal di Benteng maka tempat tinggal mereka disiapkan. Boleh-boleh saja menjadi program, tapi tidak bisa menjadi prioritas," ujar Wasik Salik yang kini menjabat Ketua FKUB. 

Seperti diketahui, Wakil Bupati terpilih Kabupaten Bengkulu Tengah, Tarmizi sebelumnya menyampaikan, pada saat ini dia bersama Bupati terpilih Rachmat Riyanto sedang menyusun program 100 hari yang akan dilakukan setelah pelantikan pada tanggal 20 Februari 2025 mendatang. 

Karena ia bersama Bupati terpilih akan langsung bekerja dan tak ada waktu untuk bersantai. Tentu dalam menyusun 100 hari kerja ini, dia bersama bupati terpilih akan fokus pada 5 program unggulan yang sudah disampaikan pada saat kampanye.  

"Kita akan langsung bekerja. Terkait program 100 hari kerja, sudah kami susun. Sebab kita telah beberapa kali menggelar so sweet rapat terkait program yang akan akan kita laksanakan setelah nanti dilantik sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah," demikian Tarmizi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan