Kenapa Istilah "Makan Sore" Kurang Populer, Ini Alasannya

Penyebab istilah makan sore kurang populer--Ilustrasi
Radarkoran.com - Makan adalah salah satu aktivitas pokok yang setiap hari dilakukan oleh manusia guna untuk pemenuhan nutrisi tubuh agar tetap hidup dan menjalankan aktivitasnya.
Pada umumnya, manusia setiap harinya makan sebanyak tiga kali sehari untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa istilah "makan sore" kurang populer di masyarakat jika dibandingkan dengan istilah "makan pagi, makan siang, atau makan malam".
Ada beberapa alasan yang mungkin menyebabkan hal ini:
1. Kebiasaan Makan
Di banyak budaya, terutama di Indonesia, kebiasaan makan utama adalah makan pagi, siang, dan malam. Pada umumnya kita disarankan untuk makan tiga kali sehari dengan porsi yang tepat. Hal itulah yang membuat jadwal makan tiga kali sehari (pagi, siang dan malam) melekat kuat pada ingatan setiap orang. Jadi untuk makan sore tidak terlalu umum sebagai kebiasaan makan utama.
2. Istilah yang Kurang Spesifik
Istilah "makan sore" bisa diartikan secara luas, sehingga kurang spesifik dan tidak memiliki batasan waktu yang jelas. Dengan demikian, istilah tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk melakukan aktivitas makan yang secara umum dilakukan.
BACA JUGA:Prakiraan Peringatan Dini Cuaca di Bengkulu 13 hingga 15 Februari
3. Kurangnya Tradisi
Makan sore tidak memiliki tradisi yang kuat seperti makan siang atau makan malam, sehingga kurang populer. Tradisi makan yang dipopulerkan sejak dahulu hanya tiga kali sehari, yakni pagi, siang dan malam. Sehingga makan sore tidak termasuk dalam tradisi tersebut.