Pedagang Diminta Patuhi HET Minyak Goreng

Minyak goreng kemasan merek MinyaKita--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Bengkulu meminta dan mengimbau kepada para pedagang di wilayah Kota Bengkulu untuk mematuhi Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng (Migor). Khususnya minyak goreng kemasan sederhana dengan merek MinyaKita.
Imbauan tersebut disampaikan lantaran telah ditemukan pengecer yang menjual minyak melebihi HET yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp 15.700 per liter.
"Adapun harga minyak yang dijual oleh pengecer tersebut berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 19.000 per liter, sementara HET yang telah ditetapkan adalah Rp 15.700 per liternya," ujar Kabid Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, Jasya Arief.
Ia menambahkan, Disperindag Kota Bengkulu memastikan akan terus melakukan pengawasan terhadap distribusi Migor serta memastikan minyak goreng kemasan sederhana dengan merek Minyakita harganya tetap sama.
Jika ada pedagang yang menaikan di atas HET yang ditetapkan, disinyalir pedagang yang bersangkutan tidak terdaftar secara resmi dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH).
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Pastikan Kesiapan Kebutuhan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
"Jadi, jika ada pedagang yang menjual minyak di atas HET. Kita akan berikan teguran berupa lisan maupun tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Lebih jauh, mendekati perayaan hari keagamaan nasional bulan Ramadhan 2025, Disperindag kota Bengkulu memastikan kebutuhan minyak goreng di Kota Bengkulu tercukupi dan stoknya tersedia dengan baik.
"Kita akan terus mengawasi peredaran minyak goreng ini nantinya. Dengan upaya ini diharapkan harga minyak dapat tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat kedepannya," singkat Jasya.
Memastikan stok kebutuhan hingga stabilitas harga menjadi salah satu tugas penting yang dilakukan pemerintah. Apalagi menjelang peringatan-peringatan hari besar keagaman yang kerap sekali terjadi kelangkaan komoditas dan harga mengalami kenaikan yang signifikan. Langkah-langkah antisipatif harus dilakukan dengan baik agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan harga tetap stabil.