KEHANGATAN DALAM RUMAH TANGGA RASULULLAH SAW

KEHANGATAN DALAM RUMAH TANGGA RASULULLAH SAW--

Rasulullah saw. adalah teladan dalam memenuhi kewajibannya dalam rumah tangga. Nabi bahkan secara rutin membantu istrinya dalam berbagai pekerjaan rumah. Hal ini termasuk memperbaiki baju yang sobek, membersihkan lantai, memerah susu, berbelanja ke pasar, dan tugas sehari-hari lainnya. Rasulullah saw. bahkan memasak tepung bersama pelayannya.

BACA JUGA:Larangan Politik Uang dalam Islam

Nabi melakukan segala sesuatu yang mampu dilakukan sendiri, tanpa harus meminta bantuan dari orang lain dalam hal ini. ‘Aisyah pernah menceritakan bahwa ketika ditanya tentang apa yang dilakukan Rasulullah saw. di rumah, beliau menjawab: Nabi menjahit pakaian sendiri, memperbaiki sandalnya, dan melakukan segala hal yang biasanya dilakukan suami di dalam rumah.

5. Tidak Pernah Memukul

Rasulullah saw. tidak pernah memukul siapapun dengan tangan nabi sama sekali. Baik itu wanita ataupun pembantunya, kecuali ketika pada saat berperang di jalan Allah.

6. Mendidik dan Tegas

Dalam situasi di mana istri nabi melakukan kesalahan, nabi saw tetap memberikan pendidikan dengan penuh kesabaran dan kelembutan. Nabi tidak membuat perbedaan perlakuan terhadap istri dengan orang lain. Meskipun beliau tegas, kasih sayang selalu hadir dalam setiap pengajaran yang nabi berikan. Penting untuk dicatat bahwa dalam proses mendidik, nabi saw. tidak pernah mengandalkan kekerasan atau menggunakan kata-kata yang menyakitkan.

Nabi Muhammad saw. adalah contoh teladan dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Seperti dalam banyak rumah tangga lainnya, tidak selalu ada harmoni di dalam bahtera rumah tangga Nabi. Penghuni rumah tangga mengalami masa-masa sulit dan terkadang dihantui konflik. Penyebab pertikaian bervariasi, mulai dari kekecewaan, keterasaan, perbedaan pendapat, hingga kesalahpahaman. Semua ini bisa memicu ketegangan yang pada akhirnya bisa berujung pada pertengkaran.

Nabi juga menunjukkan penuh penghargaan terhadap perempuan, terlihat dari perilaku dan sikap lemah lembutnya terhadap keluarga dan istri-istrinya saat berinteraksi dan berkomunikasi. Setiap pernikahannya memiliki sebab dan hikmah yang akan menambah keimanan seorang Muslim kepada keagungan Muhammad saw. dan kesempurnaan akhlaknya

Nilai kebaikan yang ada pada diri Rasulullah saw dalam hubungannya dengan istri-istrinya adalah bantuan beliau terhadap istrinya dalam rumah tangga meskipun banyak beban yang di pikulnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan