Bank Sampah Dinilai jadi Solusi di Tengah Efisiensi Anggaran

Radarkoran.com - Keberadaan Bank Sampah menjadi salah satu alternatif dan solusi konkret dalam mengatasi persoalan sampah dan meningkatan ekonomi masyarakat kecil dari dampak efisiensi anggaran yang dilakukan Pemerintah Pusat.

Hal demikian diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH saat melaksanakan Reses di Kota Bengkulu baru-baru ini. 

Menurut Usin, keterbatasan anggaran dalam mengatasi persoalan sampah menjadi perhatian khusus. Sehingga membutuhkan penanganan khusus, salah satu satunya mengelola sampah-smapah yang dapat didaur dan bernilai ekonomi. 

Usin menyebut, dalam beberapa waktu terakhir, dirinya bekerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mendorong para pelaku pengelola Bank Sampah untuk membuat usaha itu menjadi legal dengan memfasilitasi pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha). 

"Dengan memberikan fasilitas pembuatan badan hukum berupa Nomor Induk Berusaha (NIB), bisa digunakan mereka untuk mengakses market place agar produk olahan sampah ini baik organik dan anorganik menjadi nilai dan bisa dijual secara online," ungkap Usin.

BACA JUGA: Tiba di Bengkulu, Gubernur Tancap Gas Program Bantu Rakyat

Lebih jauh dikatakan Usin, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dirinya bersama pihak terkait lainnya telah banyak membina masyarakat untuk membentuk bank sampah. Serta melatih mereka untuk mengolah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi.

"Kita terus dorong mereka agar dapat naik level, yakni dari bank sampah menjadi UMKM yang bisa menghasilkan pendapatan dan ekonomi mereka bisa meningkat," imbuhnya.

Disisi lain, Usin menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mendukung program yang ada. Tidak hanya memberikan izin usaha, memberikan fasilitas hingga permodalan baik modal bantuan maupun modal pinjaman. 

"Yang terpenting kita harus terus didampingi mereka," singkat Usin.