Banyak Bunuh Perempuan dan Anak di Gaza, PM Israel: Kami Tidak Sengaja
Salah satu anak Palestina menjadi korban agresi Israel di Gaza.--FOTO/NET
BACAKORAN RK - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengecam rekannya dari Kanada Justin Trudeau, lantaran Perdana Menteri Kanada tersebut menekankan, pembunuhan perempuan serta anak-anak, dan bayi di Gaza harus diakhiri. Kecaman PM Benjamin Netanyahu diutarakan pada Selasa (14/11) lalu.
Menurut Benjamin Netanyahu, Israel tidak sengaja menargetkan warga sipil. "Kami tidak sengaja menargetkan warga sipil, tetapi Hamas yang memenggal, membakar, serta membantai warga sipil dalam kengerian terburuk yang dilakukan terhadap orang Yahudi sejak Holocaust," sampai Netanyahu menanggapi pernyataan Trudeau dalam sebuah postingan di X.
Netanyahu melanjutka, meskipun Israel melakukan segalanya untuk menjauhkan warga sipil dari bahaya tetapi Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka dari bahaya. "Bukan Israel, Hamas lah yang harus bertanggung jawab. Karena melakukan kejahatan perang ganda, sambil bersembunyi di belakang warga sipil. Kekuatan peradaban harus mendukung Israel dalam mengalahkan barbarisme Hamas," katanya.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, pembunuhan perempuan, anak-anak serta bayi di Gaza harus diakhiri Israel. Ini kritik adalah Justin Trudeau yang paling tajam terhadap Israel sejak perang melawan Hamas pecah sebulan yang lalu. Justin Trudeau menambahkan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri melawan Hamas setelah kelompok militan Palestina menyerang Israel selatan bulan lalu, menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
Namun seperti Amerika Serikat dan sekutu lainnya, Kanada sudah menyatakan keprihatinan yang semakin besar atas meningkatnya jumlah korban tewas di wilayah kantong yang terdampak. Akibat agresi Israel, para pejabat kesehatan setempat mengatakan, ada 11.000 orang lebih telah terbunuh sejak konflik dimulai.
"Saya mendesak pemerintah Israel menahan diri secara maksimal. Ya dunia menyaksikan, di TV, di media sosial, kami mendengarkan kesaksian para dokter, anggota keluarga, penyintas, anak-anak yang kehilangan orang tua mereka. Dunia menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak serta bayi. Ini harus dihentikan," ucap Justin pada konferensi pers di provinsi barat British Columbia, Selasa (14/11) lalu.
Ada 36 bayi di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza yang berada dalam bahaya. Dan staf medis di sana menyebutkan kalau tidak ada mekanisme yang jelas untuk memindahkan mereka meskipun ada upaya Israel untuk menyediakan inkubator untuk evakuasi.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Anak Usaha Telkom Ditaksir Rugikan Negara Ratusan Miliar
Sementara itu, sebelumnya ada 3 bayi dari 36 bayi prematur telah meninggal sejak rumah sakit terbesar di Gaza kehabisan bahan bakar pada akhir pekan lalu, yang dipakai menyalakan generator yang menjaga inkubator mereka tetap beroperasi. Disisi lain, Justin dengan tegasnya minta Hamas harus berhenti menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dan harus melepaskan semua sandera.
"Sekitar 350 warga negara Kanada, penduduk tetap dan anggota keluarga telah dievakuasi dari Gaza," paparnya.
Pekan lalu, Justin menyerukan jeda kemanusiaan yang signifikan dalam konflik tersebut, untuk memungkinkan pembebasan semua sandera dan pengiriman bantuan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sipil. (**)