Di Bengkulu Tengah, Kades dan Perangkat Desa Belum Gajian

Kepala desa dan para perangkat desa di Kabupaten Bengkulu Tengah belum juga merasakan gaji hingga awal Maret 2025. --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Hingga menjelang pertengahan Maret 2025, Anggaran Dana Desa (ADD) tahap pertama untuk desa-desa yang ada di Bengkulu Tengah (Benteng) belum juga cair. Dengan kata lain, hingga saat ini Kepala Desa (Kades) dan para perangkat desa di daerah ini belum mengantongi gaji atau Siltap. Lantaran diketahui, sebagian besar ADD digunakan untuk Penghasilan Tetap atau Siltap Kades, perangkat desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Disebutkan, sebagian besar pemerintah desa di daerah ini belum mengajukan usulan pencairan ADD sebab belum menyelesaikan APBDes sebagai salah satu syarat pencairan. Seperti diakui oleh Kepala Desa Bukit, Ali Amran. Menurut dia, desanya belum menyelesaikan APBDes tahun 2025.
"Iya, untuk besaran ADD adalah Rp 22 juta-an per bulannya. Peruntukan ADD itu diantaranya untuk gaji kades, perangkat, BPD, Linmas, pengurus masjid dan rubiah," sampai Kades Bukit Ali Amran.
Hal senada disampaikan Kades Taba Pasmah, Bushari. Dia menuturkan, hingga bulan Maret, dirinya sebagai Kades beserta perangkat desa belum menerima Siltap. Adapun besaran ADD Taba Pasmah kisaran Rp 30 juta-an per bulannya, yang diperuntukan untuk pembayaran Siltap serta pembayaran BPJS.
"ADD yang belum cair yakni Rp 61 juta-an, periode Januari dan Februari. Saat ini kan sudah masuk bulan Maret, namun belum ada tanda-tanda ADD akan pencairan untuk desa, khususnya desa kami. Dan kami sudah menyampaikan APBDes dan realisasinya. Ya kami khawatir gaji masuk di bulan ini tapi hanya 2 bulan saja," ujarnya.
BACA JUGA:Gedung Konservasi Penyu Alun Utara di Bengkulu Tengah Terancam Hilang
Secara terpisah, Pejabat Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah Badan Keuangan Daerah (BKD) Bengkulu Tengah, Febri Bujianto mengatakan, saat ini dari 142 desa di Kabupaten Benteng, baru terdapat 25 desa yang sudah menyampaikan APBDes dan realisasinya. Ia mengaku terdapat desa yang sudah mengajukan sejak Januari lalu tapi hingga sekarang belum juga dapat dilakukan pencairan.
"Belum bisa dipastikan, tapi kemungkinan pencairan dipertengahan Maret. Harus diingat juga, salah satu syarat pencairan ADD itu menyelesaikan APBDes 2024 dan mengajukan APBDes 2025. Tentunya pencairan ini akan terus berjalan bahkan sebelum H-1 lebaran. Kalau total ADD dalam 1 tahun untuk 142 desa di Bengkulu Tengah ini kisaran Rp 53 miliar," terang Febri.