Lagi, Pembangunan Waterpark Kabawetan Tidak Dilanjutkan

BANGUNAN : Inilah hasil bangunan waterpark Kabawetan Kabupaten Kepahiang--DOK/RK

KEPAHIANG RK - Lanjutan pembangunan wisata waterpark di Kecamatan Kabawetan semakin tidak jelas. Dibangun tahun 2021 dengan anggaran Rp 15 Miliar, hingga 2024 wisata tersebut belum juga bisa difungsikan. 

Bahkan Dinas Parwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu memastikan jika tahun 2024 ini tidak adanya kelanjutan pembangunan wisata waterpark itu. Alasannya anggaran daerah yang terbatas mengingat di tahun 2024 Pemkab Kepahiang harus menyiapkan anggaran hibah untuk pelaksanaan Pilkada 2024 hingga puluhan miliar.

Kepala Disparpora Kepahiang Rudi Sihaloho, ST mengatakan, untuk tahun 2024 ini dipastikan belum adanya kelanjutan pembangunan waterpark Kabawetan. Lantaran untuk tahun 2024 ini saja pihaknya hanya mendapatkan anggaran kisaran Rp 500 juta saja untuk kebutuhan rutin kantor. 

"Untuk pembangunan wisata yang sifatnya skala kecil saja tidak tersedia, apalagi untuk kelanjutan pembangunan waterpark Kepahiang. Karena di tahun 2024 ini anggaran kita hanya tersedia untuk kebutuhan rutin saja dan tidak adanya pembangunan fisik," kata Rudi, Sabtu 13 Januari 2024. 

Menurutnya, untuk melanjutkan pembangunan waterpark Kabawetan membutuhkan anggaran yang besar, jika hanya ingin mengandalkan APBD Kepahiang saja mungkin sulit terlaksana. Dengan itupula pihaknya berusaha untuk menjemput anggaran dari pemerintah pusat supaya bisa masuk ke Kabupaten Kepahiang. 

BACA JUGA:APBD Kepahiang TA 2024 Rp 784 M, Bupati Hidayatullah Minta Ini ke OPD-OPD

"Jika mengandalkan APBD Kepahiang akan sulit, sehingga sekarang kita berusaha bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat untuk melanjutkan pembangunan waterpark tersebut," singkat Rudi. 

Untuk diketahui, dalam rangka mengembangkan wisata di Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran (TA) 2021 lalu dianggarkan Rp 15 miliar untuk pembangunan waterpark yang berdara di Desa Air Sempiang Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Bangunan yang telah menghabiskan anggaran belasan miliar tersebut dan merupakan pembangunan tahap pertama, hingga sekarang belum terlihat manfaatnya. Sementara, kelanjutan pembangunannya hingga 2024 ini juga belum berlanjut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan