Pedagang di Kepahiang Buang Sayuran Pinggir Jalan, Bentuk Protes Harga Anjlok hingga Tak Laku

SAYURAN : Sayuran yang sengaja dibuang pedagang.--YUS/RK
Radarkoran.com-Harga sayuran di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu saat ini tengah anjlok. Bahkan, dengan kondisi saat ini pedagang di Kabupaten Kepahiang terpaksa membuang cuma-cuma sayuran tersebut. Karena memang, selain Harga yang anjlok, sejumlah jualan ayur juga tak laku dijual.
Sasyuran yang dijual penjual tersebut, tepatnya berada di Desa Suro Lembak Kecamatan Ujan Mas. Hingga aksi membuang sayuran yang dilakukan edagang rsebut, menjadi perhatian warga melintas, karena dibuang di pinggir jalan kebun.
"Sayuran ini paling lama bertahan dua hari, jadi kalau tidak laku sayuran ini akan kami buang karena akan layu dan berulat," kata Idrus yang merupakan pedagang di Ujan Mas.
Jenis sayuran yang dibuang pedagang tersebut berupa, labu siam, tomat, terung, timun dan buncis. Lima jenis sayuran yang dibuang ini daya simpannya hanya bertahan dua hari, lebih dari itu sudah layu.
"Selain itu, sayuran ini juga harga jualnya mengalami penurunan, anjlok drastis sehingga tidak laku, kalau dari petani tidak ada permasalahan," ujarnya lagi.
BACA JUGA:Dugaan Pungli di Terminal Kepahiang Sudah Berlangsung 10 Tahun Lebih
Menurutnya, perkembangan harga sayuran di wilayah Bengkulu itu dalam beberapa pekan belakangan, pengepul sayur, mengalami penurunan drastis, seperti cabai hijau, daun bawang, harga tomat saat ini di tingkat pasar Rp 2.000, di petani bisa jadi 700 rupiah, daun bawang dari Rp 10.000 menjadi Rp 3.000. Selanjutnyaa, sayuran sawi bola dan sawi manis yang sebelumnya dihargai Rp3.000 saat ini hanya Rp 500 per kilogramn. Bahkan, daun sop atau seledri dari Rp 12.00 turun menjadi Rp 7.000 per kilogram. Sedangan untuk cabai rawit mengalami penurunan dari Rp 60.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.
"Dengan kondisi Harga sayuran yang turun sekarang, berharap Ada perhatian pemerintah sehingga harga sayuran kembali stabil.