Produksi Sampah Meningkat Selama Ramadan, DLH Lebong Tambah Jumlah Angkutan Sampah

DLH Lebong mencatat ada peningkatan produksi sampah selama Ramadan tahun 1446 Hijriah/2025.--EKO/RK

Radarkoran.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabuaten Lebong mencatat terjadi peningkatan jumlah produksi sampah selama bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025. Namun demikian, peningkatan produksi sampah yang terjadi masih bisa diatasi dengan menambah jumlah angkutan sampah menuju TPA sampah.

Kabid Pengelolaan Persampahan, B3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Lebong, A. Repi, S.Kom menjelaskan jika peningkatan produksi sampah selama bulan Ramadan yang terjadi tidak begitu signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah meningkatnya aktivitas para pelaku usaha kuliner serta munculnya pasar takjil di bulan Ramadan.

"Seperti yang terjadi setiap sore di Pasar Muara Aman banyak yang berjualan takjil. Selain itu saat malam hari masyarakat juga banyak yang berbelanja sehingga meningkatkan produksi sampah, " kata Repi.

Diakuinya potensi peningkatan produksi sampah selama Ramadan ini sudah mereka antisipasi jauh-jauh hari bersama pihak ketiga yang digandeng dalam pengelolaan sampah tahun 2025.

BACA JUGA:KUA Diminta Sosialisasikan Besaran Zakat Fitrah Tahun 2025

"Mungkin sebelumnya proses angkutan sampah ke TPA dilakukan dua kali sehari dengan dua unit truk oleh pihak ketika. Dengan adanya peningkatan sampah di bulan Ramadan angkutan dilakukan tiga kali sehari. Intinya tidak ada permasalahan dan masih bisa ditangani dengan baik, " lanjut Repi.

Disisi lain, dalam mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, pihaknya mendorong agar masyarakat bisa terlebih dahulu memilah sampah sebelum di buang. Sesuai dengan Perda Persampahan tahun 2021, sebenarnya cara pengelolaan sampah dimuali dari sumber, artinya masyarakat harus lebih dulu memilah sampah.

"Jadi sebelum sampah dibuang, terlebih dahulu dipilah. Mana sampah yang bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis dipisahkan. Jadi sampah yang dibuang ke TPA bisa ditekan, sementara disisi lain masyarakat juga bisa mendapatkan nilai ekonomis, " singkatnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan