Tidak Hanya Pengerukan, Kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Akan Direvitalisasi

Rapat ekspose PT. Pelindo Regional 2 terkait rencana revitalisasi terhadap Pelabuhan Pulau Baai pada Selasa, 18 Maret 2025 lalu bertempat di ruang rapat lantai III Kantor Gubernur Bengkulu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menyebut persoalan pendangkalan alur pelayaran di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tidak hanya kan dilakukan pengerukan, namun kawasan tersebut juga akan dilakukan revitalisasi. Sehingga kawasan tersebut menjadi pusat ekonomi di wilayah Bengkulu.
Untuk merealisasikan hal ini, Pemprov Bengkulu bersama PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) pada Selasa, 18 Maret 2025 lalu melakukan kegiatan ekspose PT. Pelindo Regional 2 terkait rencana revitalisasi terhadap Pelabuhan Pulau Baai tersebut.
"Ekspose ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bersama PT. Pelindo Regional 2, dan pihak terkait lainnya beberapa waktu lalu," ungkap Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.
Helmi Hasan menyebut, persoalan pelabuhan Pulau Baai ini memiliki dampak yang besar, terutama bagi ekonomi daerah. Namun, dalam perjalanannya telah beberapa kali rapat antara asosiasi dan pelindo untuk mengatasi persoalan pendangkalan yang ada, namun belum ada keputusan yang disepakati.
"Tapi Alhamdulillah, ketika informasi ini kita sampaikan kepada Bapak Presiden. Dan bapak presiden atensi, Pelindo pusat langsung ambil alih dengan anggaran yang disediakan kurang lebih Rp 1 triliun," sampainya.
BACA JUGA:Tiket Pesawat Turun Hingga 14 Persen, Ringankan Beban Pemudik
Dengan persoalan Pelabuhan Pulau Baai yang langsung diambil alih Pelindo pusat dan bahkan disiapkan anggaran kurang lebih Rp 1 triliun tersebut, maka diperlukan rapat lanjutan dengan melibatkan FORKOPIMDA. Sehingga dalam pelaksanaan revitalisasi nanti, tidak ada lagi hambatan yang terjadi.
"Kita kumpulkan forkopimda baik pihak kepolisian, kejaksaan dan semua pihak, agar nanti program ini tidak ada halangan," ujar Helmi Hasan.
Lebih jauh, dengan rencana revitalisasi ini, Pelabuhan Pulau Baai nantinya bukan hanya sebatas dilakukan pengerukan pada alur yang terjadi pendangkalan saja, tetapi juga dipenuhi sarana dan prasarana pendukung pelabuhan lainnya.
"Targetnya nanti ada pertumbuhan ekonomi yang luar biasa bagi provinsi Bengkulu," kata Helmi.
Ia menambahkan, ketika nantinya revitalisasi sudah dilakukan, maka ekspor komoditas Bengkulu tidak lagi melalui provinsi lain. Apalagi Pelabuhan Pulau Baai ini cenderung lebih lengkap, dibandingkan dengan pelabuhan provinsi lain karena telah memiliki kawasan curah cair, kering, peti kemas dan lainnya.
"Untuk revitalisasi sekarang ini sudah mulai berjalan, fokus kita sementara ini untuk merampungkan persyaratan administrasi," ujar Helmi.
Sementara itu, General Manager PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko mengatakan, selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang berwenang di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, pihaknya pasti terus bersemangat untuk menjadikan Pelabuhan Pulau Baai semakin bagus lagi.
"Semangat kita ini tentunya bukan sebatas menuntaskan persoalan alur saja, tetapi juga abrasi dan juga fasilitas bongkar muat," kata Joko.