3 Jembatan di Bengkulu Tengah Rusak Parah Masuk Prioritas Inpres

INPRES : Kadis PUPR Kabupaten Bengkulu Tengah, Febrian Fatahillah, MT menjelaskan, ada 3 jembatan masuk prioritas program Instruksi Presiden atau Inpres.--CANDRA/RK

Radarkoran.com - Ada 3 jembatan di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu jembatan Desa Paku Haji di Kecamatan Pondok Kubang, jembatan Desa Penanding di Kecamatan Karang Tinggi, serta jembatan gantung Desa Taba Pasmah yang sampai saat ini belum dilaksanakan pembangunannya. 

Padahal, kondisi ketiga jembatan ini sangat memprihatinkan. Contohnya jembatan Paku Haji mengalami kerusakan di bagian lantai, sehingga warga setempat menambalnya supaya tertap bisa dilintasi kendaraan. Kemudian jembatan penanding dengan kondisi lebih parah tidak dapat dilalui. Sementara itu, jembatan gantung Taba Pasmah juga mulai menunjukkan kerusakan. 

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkulu Tengah, Febrian Fatahillah, ST, MT menjelaskan kalau ketiga jembatan tersebut masuk dalam program Instruksi Presiden (Inpres) untuk pembangunan jalan dan jembatan.

Mengenai kejelasan pengerjaan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satuan Kerja (Satker) terkait, lantaran proyek ini masih dalam proses efisiensi anggaran. Dia mengakui bahwa keterbatasan dana menjadi kendala dalam kelancaran proyek ini.

BACA JUGA:Nomor Induk PPPK dan CPNS Benteng Sudah Ada yang Selesai

"Sebenarnya, ketiga jembatan itu sudah termasuk di dalam program Inpres untuk jalan dan jembatan. Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan kepala Satker karena saat ini prosesnya dalam tahap efisiensi anggaran. Dana yang diperlukan cukup besar, sekitar Rp18 miliar per jembatan dengan panjang 60 meter," terang Febrian.

Lebih lanjut Febrian mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya dengan keterbatasan anggaran yang ada dan berkoordinasi dengan Balai guna mencari solusi agar proyek ini dapat segera dilaksanakan. Ia berharap setelah Lebaran Idulfitri, proses koordinasi dengan Kementerian PUPR bisa segera dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Jadi, dengan keterbatasan anggaran, kami akan terus berkoordinasi dengan Balai. Kalau ada kesempatan, kami berharap proyek ini bisa ditangani langsung oleh Balai. Rencana awalnya memang masuk dalam program Inpres. Nanti setelah lebaran idul fitri kami lanjutkan koordinasi dengan Balai dan Kementerian PUPR," demikian Febrian.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan