PKS di Bengkulu Tutup Jadwal Operasional, Buka H+2 Lebaran

Kepala Seksi Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri--GATOT/RK

Radarkoran.com - Menyambut cuti bersama dan libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, seluruh perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) di daerah per 26 Maret 2025 telah sepakat menutup jadwal operasionalnya dan tidak menerima Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari masyarakat. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M. Rizon melalui Kepala Kepala Seksi Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri mengatakan jika jadwal operasional pabrik kelapa sawit akan kembali dibuka pada H+2 lebaran. 

"Pabrik kelapa sawit di Bengkulu mulai 26 Maret 2025 kemarin sudah tutup dan akan buka kembali dua hari setelah lebaran atau sekitar tanggal 3 April 2025," ungkap Yuhan pada Kamis, 27 Maret 2025.

Dengan adanya jadwal penghentian operasional ini, petani sawit dapat memperkirakan masa panen untuk menjual hasil panen TBS kelapa sawitnya ke pabrik setelah jadwal penutupan pabrik tersebut diberlakukan.

"Sesuai aturan pabrik tetap harus tutup sebelum lebaran," ujar Yuhan. 

BACA JUGA: Lebaran, Open House Gubernur Bengkulu Cuma Sehari

Sementara itu, terkait harga TBS, dirinya menyebut jika saat ini masih stabil di angka Rp 3 ribuan per kilogram. Hal ini merujuk pada ketetapan harga pada pekan terakhir bulan Februari 2025 lalu, sebesar Rp  per kilogram ditingkat pabrik. 

"Alhamdulillah harga TBS sawit yang diterima pabrik dari petani kita masih stabil di harga 3 ribuan per kg," tambah Yuhan. 

Dirinya berharap harga TBS kelapa sawit yang masih stabil ini dapat terus meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga ekonomi daerah terus bangkit. Disisi lain, dirinya juga menghimbau kepada petani sawit Bengkulu untuk terus menjaga kualitas hasil panennya dengan mengikuti ketetapan dan ketentuan yang dijalankan oleh pabrik. 

"Kita himbau petani kita untuk mengikuti standar yang ditetapkan PKS supaya harga tidak kembali turun. Dan mudah-mudahan harga TBS bisa terus naik, agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya," demikian Yuhan. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan