Pemprov Bengkulu Pastikan Atasi Persoalan Data 33 ASN Diblokir BKN

Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memberikan perhatian serius terhadap permasalahan yang dihadapi 33 orang Aparatur Sipio Negara (ASN) Pemprov Bengkulu yang terdampak pemblokiran data oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menegaskan bahwa Pemprov Bengkulu berkomitmen untuk segera mengatasi dan menyelesaian persoalan pemblokiran dara tersebut, sehingga 33 ASN yang bersangkutan dapat kembali memperoleh hak-hak mereka.
"Untuk ASN yang terblokir sudah rapat denga saya dan itu masih ada 33 orang lagi. Kita akan segera tindaklanjuti dan prosesnya sudah berjalan, apa yang diminta oleh BKN sudah kita penuhi," kata Herwan Antoni.
Dalam waktu dekat, Gubernur atau Sekda Provinsi Bengkulu akan langsung berkoordinasi dengan BKN untuk mencari solusi terbaik bagi para ASN yang diblokir oleh BKN tersebut.
"Sekarang tinggal bagaimana kita untuk datang ketemu dengan para deputi atau direktur yang yang berkaitan dengan pemblokiran ini. Kita minta untuk 33 ASN kita ini segera bisa untuk kembali lagi dan tidak diblokir lagi," sampai Herwan.
BACA JUGA:Damkar Kota Bengkulu Beri Imbauan Khusus Bagi Masyarakat yang Ingin Berpergian
Ia juga menegaskan, penyelesaian masalah pemblokiran dara ASN ini penting dilakukan demi menjaga kinerja ASN serta kelancaran pelayanan publik. Selain itu, juga untuk memastikan hak-hak ASN yang terdampak dapat dipulihkan, dan menyelesaikan persoalan ini hingga tuntas.
"Jika ini diselesaikan, administrasi kepegawaian tidak terlambat, bisa naik pangkat kemudian yang lain-lainnya tidak ada kendala. Kalau sekarang kan salah satu kendalanya, mereka tidak bisa naik pangkat karena pemblokiran tersebut," ujar Herwan Antoni.
Sementara itu, salah satu ASN yang mengalami pemblokiran data, Ade Iswadi menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pemprov Bengkulu. Ia mengungkapkan jika selama ini dirinya dan rekan-rekannya telah berusaha menyelesaikan persoalan pemblokiran data oleh BKN tersebut. Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil.
"Kami sangat berterima kasih atas perhatian dari Pemprov Bengkulu yang mau membantu kami menyelesaikan masalah ini. Kami berharap bisa segera tuntas," ujarnya.