Keluarga Sepakat Tolak Autopsi: Penyebab Kematian Nenek Asal Pelangkian Kabupaten Kepahiang Masih Tanda Tanya

Penemuan jenazah di Kepahiang--JIMMY/RK
Radarkoran.com-Warga Desa Pelangkian, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang dihebohkan dengan penemuan jenazah seorang nenek, Rabu 17 September 2025. Adalah Zainab (80) yang sehari-harinya mengurus rumah tangga.
Penemuan jenazah Zainab, berawal saat tetangga sebelah rumahnya yang merasa tidak nyaman dengan bau busuk yang diduga kuat bersumber dari rumah korban. Merasa curiga, tetangga korban kemudian berinisiatif menghubungi pemerintah desa setempat untuk memastikan sumber bau tersebut.
Sekitar pukul 08.00 WIB, pihak pemerintah desa bersama dengan sejumlah warga akhirnya tiba dan langsung menggedor pintu rumah korban. Tak lama kemudian, anak korban yang berusia sekitar 50 tahun akhirnya membukakan pintu.
BACA JUGA:Nenek Asal Pelangkian Ditemukan Meninggal Dunia: Kondisi Jenazah Bikin Miris
Ketika pintu pertamakali dibuka, aroma busuk begitu menyengat. Warga curiga, ada sesuatu yang mungkin saja terjadi di dalam rumah ini. Sejumlah warga dan perangkat desa yang masuk pun, dibuat terkejut setelah melihat jenazah seorang nenek yang tergeletak di dapur.
Sejak pertamakali melihat jenazah itu, warga sudah bisa mengidentifikasi bahwa itu merupakan Zainab. Sebab selama ini, korban memang hanya tinggal berdua saja dengan anaknya di dalam rumah tersebut.
Malangnya, jenazah Zainab yang ditemukan ini, sudah dalam kondisi membusuk dan dipenuhi dengan belatung. Sehingga tak heran, bau menyengat pun tersebar hingga menembus rumah tetangga.
Mendapati temuan ini, pihak pemerintah desa langsung menghubungi Polres Kepahiang, Polda Bengkulu. Bukan cuma itu saja, Dinkes, BPBD dan juga Dinsos Kepahiang juga turun ke lokasi untuk ikut melakukan evakuasi terhadap jenazah.
BACA JUGA:Sempat Duel Maut: Pelaku Pembunuhan di Terminal Kepahiang Peragakan 26 Adegan
Kepala Dinkes Kepahiang, Dr. H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si menutukan bahwa, melihat dari kondisi korban tersebut, diperkirakan jenazah ini sudah meninggal kurang lebih sejak 10 hari yang lalu.
"Kalau kita lihat dari kondisinya, sepertinya memang sudah meninggal lama. Mungkin sudah 10 harian, yang pastinya itu sudah lebih dari 1 minggu," ujar Tajri.
Pantauan langsung Radarkoran.com di lokasi, anak korban yang sebelumnya sempat membukakan pintu ini, tampak termenung dan linglung. Usut punya usut, ternyata ia merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang selama ini dimonitoring oleh Dinsos Kepahiang.
"Anak korban ini memang merupakan ODGJ yang sebelumnya, masih dalam pantauan kami," jelas Kepala Dinsos Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd.
BACA JUGA:Menantu di Kabupaten Kepahiang Tikam Mertua hingga 4 Liang: Begini Pengakuan Pelaku